Sudah bisa ditebak, Messi dkk sudah all in untuk mengincar hasil imbang 2-2 dan mengabaikan keseimbangan tim yang tentu beresiko kebobolan lebih banyak gol lagi. Dan benar saja, Real Madrid mendapat 4 peluang emas dalam tempo waktu 2 menit saja dari Kroos, Ramos dan Varane. Namun memang, penampilan Neto sangat mengagumkan tadi malam. Ia berhasil dengan baik menggantikan peran Ter Stegen dan menghentikan ke-4 peluang emas tersebut.
Namun apa daya, memang permainan terorganisir Real Madrid terlihat lebih unggul daripada penampilan yang cenderung sembrono dari anak asuh Ronald Koeman tersebut. Setelah memasukan Braithwaite menggantikan Jordi Alba di menit 87, Barca justru dibobol lagi oleh Real Madrid yang mengunci posisi pertama La Liga lewat gol Luka Modric di menit 90. Skor akhir 3-1 untuk kemenangan Real Madrid.
Terlihat jelas bagaimana pengalaman  chemistry serta tangan dingin Zidane berbicara ketimbang Koeman. Patut diakui, Zidane sudah meng-outsmart Koeman sejak laga baru dimulai. Hasil El Classico ini pun menjadi modal bagus untuk El Real serta warning bagi pasukan biru merah.
Barcelona wajib berbenah guna menghadapi laga sulit lainnya, yakni lanjutan babak grup UCL kontra Juventus. Sementara anak asuh Zinedine Zidane bisa sedikit bersantai sebab mereka hanya akan menghadapi Borussia Monchengladbach yang performanya juga angin-anginan musim ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H