Mohon tunggu...
Kapten Jack Sparrow
Kapten Jack Sparrow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Instagram: stvnchaniago, Email: kecengsc@gmail.com, Youtube: FK Anime,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bioskop Tingkatkan Imun? Tolonglah Cari Alasan yang Logis...

28 Agustus 2020   15:40 Diperbarui: 28 Agustus 2020   15:50 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Sejoli Menonton Bioskop (ayosemarang.com)

Saat pertama kali membaca berita ini di kolom Topik Pilihan Kompasiana jujur saya tersenyum sinis, sambil dalam hati berujar "kok begitu dangkal pemikiran ahli di negeri +62 ini...?". Bukan bermaksud lancang, namun coba kita cerna baik-baik kalimat di bawah.

"Bahwa bioskop dan sinema memang memiliki karakteristik dan kontribusi penting, terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat karena imunitas masyarakat bisa meningkat karena bahagia atau suasana mental fisik masyarakat juga ditingkatkan" ujar Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, mengutip dari Kompasiana.

Membedah kalimat argumen dari bapak Wiku, saya setuju bahwa bioskop memang memiliki kecenderungan memberi efek bahagia yang berujung pada peningkatan imunitas penonton itu sendiri.

Namun, katakanlah ada satu orang yang positif Covid-19 terlewat dari radar dan berhasil masuk ke dalam bioskop serta menonton bersama pengunjung lain selama 2 jam. Apakah peningkatan imunitas hasil dari efek bahagia tersebut akan berguna? Saya rasa tidak pak Wiku. Memang seberapa besar sih peningkatan imunitas yang dihasilkan dari rasa bahagia? Apakah sanggup menangkis virus Corona? Lagi-lagi saya rasa tidak.

Saya pun menilai pembukaan bioskop dengan alasan peningkatan imunitas adalah argumen yang lemah, (maaf) seperti argumen anak SMP. Sebenarnya saya bisa saja setuju apabila alasan yang digunakan adalah untuk peningkatan sektor ekonomi atau alasan lain yang logis dan dapat diterima akal sehat.

Kalaupun pihak yang bersangkutan kekeh ingin membuka bioskop dengan alasan pemberian rasa bahagia dan penghilang stress guna meningkatkan imunitas tubuh, bukankah banyak hal lain yang dapat dilakukan selain membuka bioskop? Kalau masyarakat terjangkit Covid-19 saat menonton bioskop, apa ada rasa bahagia yang tersisa?

Pembukaan bioskop pun menurut saya sangat kontradiksi dengan anjuran pemerintah yang mengatakan agar menjauhi keramaian selama masa pandemi Covid-19 masih berlansung. 

Protokol kesehatan yang diungkapkan pemerintah selain rutin menggunakan hand-sanitizer, selalu menggunakan masker dan mencuci tangan secara rutin adalah menjauhi keramaian. Saya cukup yakin apabila 3 protokol pertama dapat dipenuhi oleh pihak bioskop, tapi untuk aspek keramaian yang akan ditimbulkan? Saya rasa itu tak bisa dicegah oleh pihak bioskop.

Mungkin beberapa pihak menyadari kalau para remaja sudah gatal ingin kembali mencicipi kursi bioskop dan setelah dibuka pasti mereka kebanjiran penonton. Namun, sadarkah kalian bahwa pembukaan bioskop justru akan menjadi boomerang bagi banyak orang?

Bayangkan saja berapa banyak remaja yang sudah bosan belajar online dan ingin menikmati keseruan menonton bioskop bersama sahabat? Ya, banyak. Lalu, bayangkan lagi, seperempatnya saja datang ke bioskop secara bersamaan pada hari pertama dibukanya bioskop. Apa yang terjadi? Ya, Covid-19 bisa melakukan Kagebunshin No Jutsu alias berkembang biak secara masif!

Lalu, bila hal itu terjadi, dimana kebahagiaan yang disebutkan oleh bapak Wiku Adisasmito tadi? Ya, hilang direnggut virus Corona. Saya pun menilai masyarakat sudah cukup berbahagia dengan dibukanya blokir untuk Netflix di Indonesia, dan sudah bersenang hati bisa menonton Netflix dan YouTube secara online. Saya menyimpulkan, pembukaan bioskop selain untuk alasan ekonomi belumlah diperlukan, apalagi untuk sekedar alasan kebahagiaan. Di masa pandemi Covid-19 ini, bisa berkumpul bersama keluarga saja sudah bisa dikatakan sebagai kebahagiaan.

Saya tidak bermaksud menggurui para ahli, namun tolonglah jangan malah keputusan yang dibuat justru membuat Covid-19 semakin lama hilangnya, hanya untuk kebahagiaan sesaat. Ada kalanya kita tidak perlu bahagia sesaat dan aman dari bahaya, daripada kita bahagia sejenak namun dikelilingi bahaya.

Selagi masih belum resmi dan dapat diubah, saya tentu berharap aturan ini dikaji ulang dan ditentukan lagi apakah sisi positifnya akan sebanding dengan efek negatif yang ditimbulkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun