Mohon tunggu...
Ahmad afif
Ahmad afif Mohon Tunggu... Dosen - Afif

fleksibel adalah kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Strategi Dukungan Makan Bergizi Gratis-nya MUI

17 Januari 2025   19:34 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:34 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By

Dr. Ahmad Afif

KH. Anwar Iskandar, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), memberikan sambutan penting kepada seluruh masyarakat Indonesia berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintahan Prabowo Subianto. Beberapa media menjulukinya sebagai "program dari Tuhan". Ya!,,,memang sudah bukan  menjadi rahasia umum lagi bahwa Kiai Anwar Iskandar merupakan sosok penting dibalik lancarnya aktivitas MUI di masa setelah ditinggalkan oleh KH. Miftahul Akhyar. Tokoh penting yang juga "humoris sekaligus kritis", menyikapi seluruh dinamika umat melalui retorika berbicara yang baik dan lugas serta tegas. Tidak jarang, kata per kata, bait per bait, bahkan dari satu klausa ke klausa yang lainnya dapat disusun melalui kata-kata epik dalam ulasannya. Sehingga narasi yang diutarakan dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam sangat penuh makna dan pesan.

Pemerintah merangkumnya sebagai bentuk dukungan dari program prioritas Prabowo Subianto; ketika MBG dilaksanakan sekarang (06/01/2025). Termasuk menunaikan janji-janji kampanyenya yang terangkum dalam 17 program prioritas dan delapan program hasil terbaik cepat. Yakni swasembada pangan, energi, dan air; penyempurnaan sistem penerimaan negara; reformasi politik, hukum, dan birokrasi; pencegahan dan pemberantasan korupsi; serta pemberantasan kemiskinan. Kemudian pencegahan dan pemberantasan narkoba; jaminan tersedianya pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat berupa peningkatan BPJS kesehatan dan penyediaan obat untuk rakyat; penguatan pendidikan, sains, dan teknologi. Lalu penguatan pertahanan dan keamanan negara serta pemeliharaan hubungan internasional yang kondusif. Porsi makan menjadi salah satu aspek pembahasan Kiai Anwar Iskandar.

Beda lagi para pemimpin menjulukinya. Pemimpin negeri ini menjulukinya sebagai "diplomasi dukungan" terhadap pemerintahan Prabowo melalui kanal MUI. Lembaga para Ulama dan Cendekiawan Muslim ini semakin meneguhkan komitmen dalam mendukung kebijakan pemerintah yang mashlahah untuk rakyat (shadiqul hukumat) dan pelayan umat (khadimul ummah). Dua dimensi itulah yang membuat MUI perlu mendukung program prioritas MBG dengan segala konsekuensinya. Kini, seluruh rakyat bahkan dunia telah tahu bahwa MBG ala Prabowo benar-benar nyata adanya. Komitmen tentang janji kampanye justru membuat Pak Prabowo; sapaan akrabnya; semakin dikenal dan mulai dibuatkan lencana khusus ala netizen; yang katanya maha benar.

Beda pula umat mendefinisikannya. Kiai Anwar Iskandar sejatinya mengaji. Kajian level yang berbeda tentunya harus sesuai realitas secara tekstual menuju kontekstual. Saya, salah satu pengurus MUI juga ikut beranggapan bahwa ngaji cerdas dan realistis ini sangat bagus, mengingat bahwa pada saat itu, Pak Jokowi masih menjadi Presiden; walaupun Pak Prabowo sudah memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Dengan nyaring dan tenang, Kiai Anwar Iskandar mampu menghipnotis jutaan hadirin baik di Istana maupun secara live di seantero tanah air. Ketum MUI tidak jenuh-jenuhnya menyemarakkan kesan puitis dan akademis dalam menyampaikan sambutannya. Secara tidak langsung, beliau sudah menyampaikan naskah pidato kenegaraan secara resmi ; melihat dari urutan yang tertata rapi dalam sambutannya. Juga, beliau telah menyampaikan ulasan yang membuat hadirin sekalian mampu mengeluarkan kortisol dan hormon stress ketika tertawa lepas atas humor cerdas dari sang Kiai. Tak sampai di situ, ulasan ulil amri (pemerintah) perlu menjawab problematika umat melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), juga sangat cerdas disampaikan. Ulasan tersebut bagaikan sokongan penuh; walaupun baru mau dilaksanakan kala itu. Yang menariknya lagi bahwa ulasannya disampaikan di depan Presiden yang akan digantikan dan menggantikan.

Ceramah tersebut memberikan makna penting atas program prioritas Presiden ke-8 yang terpilih; Prabowo Subianto. Seakan gayung bersambut, MBG telah menjadi trending topik ketika Pak Prabowo sedang menjalankan kampanye sebagai capres 2024 kala itu sehingga pada bulan Januari 2025 telah resmi dilaunchingkan; juga di tahun 2024 akhir telah dilaksanakan uji coba di beberapa wilayah di Indonesia.

Kini, rakyat telah sampai pada titik tunggu realisasi program tersebut setelah sebelumnya hanya uji coba di berbagai daerah di tanah air. Badan Gizi Nasional (BGN) melaksanakan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di 47 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kegiatan ini dilakukan serentak di enam wilayah provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada tanggal 26-28 Desember 2024. Pada bulan Januari 2025, MBG telah dilaksanakan sebagai upaya pemerintah untuk memberikan kehidupan yang layak masyarakat untuk meningkatkan taraf makan berstandar gizi tinggi. Awal pemberian makan bergizi gratis akan ditargetkan untuk 3,2 hingga 3,3 juta siswa. Program tersebut juga melibatkan 1.000 satuan khusus dalam penyediaan makan gratis itu; Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Sejatinya, apa yang telah diungkapkan oleh ketua umum MUI mempunyai sebuah arti mendalam tentang pentingnya "makan" untuk rakyat. Surat al quraisy telah mengungkapnya secara gamblang "alladz ath'amahum min j'iw wa manahum min khaf" yang bermakna bahwa "yang telah memberi mereka makanan untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut". Lapar pasti akan menyebabkan seluruh orang ketakutan dan tidak seimbang dalam menjalankan aktivitas hidup. Tentunya, pemerintah mempunyai peran strategis dan tanggung jawab besar untuk mengatur sinergi seluruh komponen demi terciptanya "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Semoga MBG bisa konsisten dan terus dijalankan dengan baik dan efektif. Adapun efisiensi juga termasuk ke dalam narasi harapan tersebut.

Dr. Ahmad Afif 

Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun