Mohon tunggu...
Ahmad afif
Ahmad afif Mohon Tunggu... Dosen - Afif

fleksibel adalah kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pembiayaan Syariah Untuk Mengatasi Pengangguran Nasional

9 Januari 2025   15:00 Diperbarui: 9 Januari 2025   15:00 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Risiko wirausaha umpamanya seorang cewek menanam bunga, pasti ada tingkat kerawanan dapat ditemukan pada berbagai level bisnis. Bisa saja hal tersebut dialami bunga desa yang masih menguncup sampai tiba masa berbunganya. Terkadang juga, risiko dari loncatan kucing yang sedang merengsek naik ke atas genteng sedang nyangkut di pot bunga depan pekarangan rumah. Sungguh sayang seribu sayang, apabila yang rusak adalah bunga mawar yang merekah memerah. Begitu juga bunga Anggrek Bulan yang akan dipetik untuk hiasan.

Risiko wirausaha ibaratnya aktivitas seorang cowok bermain game  adalah rawan judol. Hal ini tidak dipungkiri lagi manakala preferensi judol di Indonesia sangat parah. Ditambah lagi banyaknya korban game yang syarat menjadi Tuna Karya. Belum lagi jutaan orang terpapar pinjol. Ironinya, seorang anak yang sedang asyik-asyiknya belajar dan bermain layang-layang, juga ikut terpapar judol. Lebih parahnya lagi para korban judol mendapatkan gangguan jiwa dan psikologis; sebagian besar ikut merasakan tajamnya bau bius dan obat-obatan di Rumah Sakit.

Seseorang yang mau berbisnis jelas akan membutuhkan permodalan; selain skil dan pola usaha yang matang. Setiap bisnis pasti memiliki tantangannya masing-masing. Pedagang konvensional sudah mulai merasakan efek sosial media. Dulunya, UMKM bisa menunggu pelanggan sambil minum kopi seraya ghibah pedagang lainnya. Kini, mereka sangat gusar karena "konsumen adalah raja"  masih belum bisa tergoyahkan sampai saat ini  mampu dimanjakan oleh e-commerce. Peluang bisnis yang tadinya mengandalkan lapak dunia nyata, bergeser pada lapak dunia maya. Tentunya, hal ini menambah percepatan e-commerce tanah air ketika pasca pandemi. Data Badan Pusat Statistik (BPS), 2022 telah menunjukkan perkembangan yang positif atas laju e-commerce.

Sumber: BPS, 2022.
Sumber: BPS, 2022.
Sedangkan tahun 2023-2024 masih belum pasti statistik capaiannya dikarenakan masih banyak dinamika e-commerce; khususnya pada skala regulasi dan perkembangan pasar. Namun, risiko terbesarnya ada pada aspek pembayaran yang masih didominasi oleh tunai/COD. Hasil ini didukung oleh progres pembayaran tahun 2024 yang masih memberikan sinyal kesesuaiannya dengan pola pembayaran.

Sumber: Jakpat, 2024.
Sumber: Jakpat, 2024.

Jelaslah nyata bahwa risikonya ada pada tingkat pengembalian yang akan didapatkan. Hal tersebut disebabkan oleh pola pembayaran sistem COD yang terkadang fiktif maupun tidak jelas feedbacknya.

Begitulah risiko dalam berbisnis, eitsss!,,,,itu baru satu saja sampel risiko dalam berbisnis. Jelasnya masih banyak lagi yang lainnya tentang persoalan risiko berbisnis. Tapi semuanya akan bermuara pada aspek permodalan; bagaimana mau menjalankan bisnis, namun tidak ada modal pembiayaan?.

***

Lembaga Keuangan Syariah merupakan salah satu opsi pilihan bagi para pelaku usaha. Hal tersebut perlu dijadikan opsi karena industri Syariah sangat dominan perkembangannya. Sebagai salah satu negara dengan keuangan syariah terbesar, Indonesia menempati posisi ke-7 untuk negara dengan industri keuangan syariah terbesar di dunia. Industri keuangan syariah Indonesia juga mampu meraih posisi ke-3 dalam Islamic Finance Development Indicator 2023 yang dipublikasikan oleh Islamic Finance Development Report 2023. Tidak hanya itu, Indonesia juga meraih peringkat ke-3 dalam Global Islamic Economy Indicator Score dimana keuangan Syariah menjadi salah satu indikatornya. Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, industri jasa keuangan syariah Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Pada akhir Desember 2023, total aset keuangan syariah di Indonesia, tidak termasuk saham syariah, telah mencapai Rp2.582,25 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 9,04% (yoy) dari sebelumnya Rp2.368,24.

Konsep pembiayaan Syariah bisa menjadi solusi atas pengangguran Nasional. Tingkat pengangguran terbuka di wilayah perkotaan dan pedesaan masing-masing tercatat sebesar 5,79 persen dan 3,67 persen pada Agustus 2024, menurun dari 6,4 persen dan 3,88 persen pada tahun sebelumnya. Sisa pengangguran yang ada, dapat ditanggulangi dengan cara inklusifitas wirausaha yang masif. Pada dasarnya, wirausaha akan menjadikan masyarakat lebih mandiri. Masyarakat perlu mandiri ditengah campur aduk ketidakpastian ekonomi global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun