Sarana Tahlilan keliling akan dapat memberikan pikiran positif masyarakat karena akan banyak hal yang akan dilakukan selama Tahlilan. Selain mendapatkan santapan rohani berupa dzikir, juga santapan jasmani berupa makanan serta senda gurau dengan sejawat.
By: Ahmad Afif
Tahlilan atau juga disebut aktivitas membaca tahlil dan yasin untuk dikirimkan pahalanya kepada pendahulu, sanak keluarga, dan kerabat yang sudah meninggal dunia. Abu Zaim, 2017 telah menjelaskan Panjang lebar tentang sejarah tahlilan. Menurutnya, tahlilan dalam tradisi masuknya Islam di tanah Jawa sangat syarat akan makna.Â
Di bumi tanah Jawa, selamat-selamatan atau mengadakan acara tertentu untuk tujuan tertentu memang sering dilaksanakan. Sebut saja tradisi suroan yang sampai dibuat festival pada masa sekarang. Selanjutnya, ada tradisi selamatan dalam rangka syukuran atas pencapaian panen. Selamatan panen tersebut sering dikenal dengan sebutan syukuran Dewi Sri.Â
Pada kelanjutan sejarahnya, H. Machrus Ali dalam tulisannya tentang kutipan Jawa Kuno di Museum Leiden mengatakan bahwa pada suatu ketika, Sunan Ampel memberikan peringatan kepada Sunan Kalijaga untuk tidak melanggengkan selamatan sebagai tradisi di Jawa.Â
Namun, Sunan Kalijaga secara halus menolak titah tersebut dengan alasan bahwa masyarakat yang akan menghilangkan budaya ini ketika Islam sudah tertancap pada sanubari. Wal hasil, Tahlilan yang diserap sebagai akulturasi budaya selamat-selamatan di Jawa ikut membuat sarana dakwah yang efektif dalam penyebaran Islam ala Wali Songo.
Sunan Kalijaga sangat kuat memegang prinsip dakwah Islam dengan budaya, salah satunya melanggengkan selamat-selamatan sebagai budaya Jawa.
Kini, Tahlilan juga dapat dibuat sebagai sarana menghilangkan depresi di tengah kesemrawutan zaman. Hal ini dikarenakan bahwa tahlilan mampu menjembatani persoalan sosial masyarakat khususnya di desa.Â
Masyarakat desa menjadikan tahlilan sekedar menjadi mimbar canda tawa, saling curhat, sampai alasan gotong royong menyelesaikan masalah tetangga atau kerabat yang mengalami musibah.Â