Depresi sangat mengganggu kelancarakan berpikir positif otak karena adanya tekanan pada saraf otak yang tidak berjalan dengan baik.
Pesan moral dari kasus depresi di Indonesia adalah saling gotong royong meringankan beban teman atau saudara yang mengalami masalah serta mengarahkannya ke aktivitas yang positif. drg. Oscar Primadi, MPH, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI memberikan solusi atas depresi yang dialami masyarakat dengan mengatakan bahwa" Sehebat apapun depresinya pasti bisa disembuhkan. Saraf pada otak bersifat elastis dan tidak akan berubah.Â
Artinya ketika mengalami depresi berat itu dapat disembuhkan kembali. Solusi depresi berat dapat dilakukan dengan berpikir positif karena kondisi di luar tubuh manusia tidak bisa dikontrol, tapi di dalam otak dapat dikontrol".
Oleh karenanya, sarana Tahlilan keliling akan dapat memberikan pikiran positif masyarakat karena akan banyak hal yang akan dilakukan selama Tahlilan. Selain mendapatkan santapan rohani berupa dzikir, juga santapan jasmani berupa makanan serta senda gurau dengan sejawat. Kita harus mencoba melaksanakan tahlilan keliling karena jadi sarana hilangkan depresi.
Dikutip dari kisah perjalanan hidup di kampung halaman yang rukun dan guyub karena sering ketemu tetangga dengan sarana tahlilan.Â
Ahmad Afif.
Public Relations Gerakan Pengasuh Pesantren Indonesia (GAPI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H