Kita bisa lihat Spain menggunakan jersey putih sedangkan Swiss merah. Italia jersey putih sedangkan Belgia merah-hitam. Ceko merah sedangkan Denmark putih. Terakhir, Inggris sedangkan Ukrania Biru-Kuning. Tambah lagi mitos dari jersey tersebut bahwa seluruh lawan babak 8 besar tim semifinalis kali ini menggunakan jersey warna dasar merah hanya saja Ukrania tidak.Â
Apakah ini pertanda bahwa pada event benua biru kali ini akan menampilkan sang juara baru, Inggris setelah sekian lamanya menanti mulai tahun 1960?semoga saja.Â
Kedua, bahwa coach pada gelaran semifinal ini seluruhnya didominasi oleh pelatih lokal. Inggris dimotori oleh Southgate yang notabene juga pernah menjadi pemain timnas ini selama 57 laga dengan 2 golnya. Akan tetapi, faktor klub memang kurang mentereng. Italia, Roberto Mancini merupakan pelatih kawakan dalam menghantarkan beberapa klub raksasa Italia merengkuh scudeto. Bahkan yang teranyar, sebelum menukangi pasukan negeri pizza ini ia melatih Zenit di liga Rusia.Â
Spain diramu oleh Enrique. Ia menjadi pelatih sang Blaugrana dengan seabrek gelar mulai domestik sampai level dunia. Tidak tanggung bahwa Enrique membawa skuad rata-rata dari Barcelona, namun minus Madrid. Skuadnya inipun mendapat sorotan dari Madridistas seantero dunia karena janggalnya olahan dalam meramu tim Matador.Â
Denmark menjadi tim yang juga ditukangi oleh anak negeri sendiri. Made in Denmark, Hjulmand menghabiskan masa bermain serta kepelatihanya dalam Liga Danish. Ia belum tercatat keluar sebagai coach dengan gelar mentereng di pentas Eropa, namun menjadi catatan bagi kita semua bahwa Denmark pernah menjadi champion Euro di tahun 1992. Menarik !.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H