Mohon tunggu...
Ahmad afif
Ahmad afif Mohon Tunggu... Dosen - Afif

fleksibel adalah kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Jelang Laga Semifinal Euro 2020, Antara Mitos dan Fakta

6 Juli 2021   12:00 Diperbarui: 6 Juli 2021   12:37 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada laga delapan besar, EURO telah  mempertemukan duel panas  tim unggulan dan kuda hitam yakni Swiss versus Spain, Belgia versus Italia, Inggris versus Ukrania, dan Denmark versus Ceko. Seluruh hasil pertandingan memperlihatkan highlight seru. 

Swiss menjadi tim kuda hitam, namun istiqomah untuk selalu join di event akbar benua biru ini beserta piala dunia dapat mengimbangi permainan tim Matador dengan meyakinkan. Pasalnya bahwa babak normal dan extra hanya poin berbagi peduli kasih antara kedua tim yang terjadi. 

Akhirnya, wasit pertandingan mengambil opsi babak tos-tosan alias pinalti. Penendang pertama Spain Busquest tidak berhasil mengamankan satu poin on goal karena tendanganya dapat ditepis oleh Yann Sommer. Tapi tidak kali ini, berangsur-angsur pemain Swiss menendang, namun tidak dapat menyamai penampilan ciamik Sommer di bawah mistar garwang. Swiss tercatat hanya melesakan 1 goal dari 4 kesempatan percobaan sedangkan Spain 3 kali goal dari 5 kali percobaan. 

Akhirnya tim Matador berhasil menjadi pemenang pada laga panas ini. Selanjutnya Belgia versus Italia bisa dibilang laga paling seru pada babak 8 besar. Mereka bertanding dengan ofensif mulai babak pertama. 

Diawali dengan goal dari kubu Italia lalu ditutup oleh Insigne. Namun Belgia tidak mengendurkan semangatnya, sekalipun babak pertama sudah menyisakan hitungan jari. Tepatnya Lukaku mendapatkan jatah tendangan dari kotak ring satu pertahanan Italia setelah Doku dilanggar disana. Langsung saja Lukaku tidak kompromi dengan Donnarumma sebagai penjaga kehormatan tim negeri Pizza itu. Lalu, Inggris versus Ukrania yang berlangsung cukup superior. 

Inggris sangat terlihat gagah didepan tim asuhan Shevchenko. Sontak saja 4 kali Bushchan memungut bola dari jaring gawangnya. Hal ini sesuai dengan narasi sang juru otak-atik formasi Inggris, Southgate dalam meramu tim Three Lions. Ia memang sengaja mengejar gol cepat dimenit-menit awal. 

Terealisasi, Kane dapat memanjakan otak-atik formasi sang coach melalui gol cepat di menit ke 4. Hasilnya, Inggris dengan cepat pula merotasi seluruh pemain intinya termasuk Kane untuk dipersiapkan jelang laga semifinal nanti. 

Terakhir, duel panas Denmark dan Ceko. Ceko yang dinakhkodai oleh Jaroslav tidak mampu membendung pasukan Hjulmand yang dimotori oleh Makalele-nya tim dinamit, Pierre. Ia menjadi salah satu pemain kunci tim asuhan Hjulmand dalam laga duel hidup mati pasukan dinamit dengan tim our boys. 

Hasilnya, Denmark handal dalam membumi hanguskan pasukan our boys melalui 2 gol dari dua pemain yang juga mencetak sejarah individu maupun tim. 

Secara koletivitas tim, dinamit untuk pertama kalinya mencetak 11 gol selama keikutsertaanya dalam event ini, sedangkan dua pemain yang mencetak Delaney menjadi pemain yang pertama kali menceploskan gol pada event akbar tersebut, namun Delberg telah menjadi pemain yang berhasil mencetak 3 gol selama turnamen  EURO yang diikutinya. 

Terlepas dari hasil pertandingan itu, ada hal unik yang menghiasi laga 8 besar. Pertama, seluruh tim yang tampil menggunakan jersey warna dasar putih. Kedua, coach dalam negeri menjadi opsi yang diambil. Jersey warna putih oleh seluruh kontestan yang lolos pada laga babak semifinal kali ini didominasi warna dasar putih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun