Menurut pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian gambar-gambar penyakit pada desain kemasan rokok tidak efisien dalam mengurangi jumlah perokok di Indonesia.Hal ini dapat disebabkan oleh tingkat edukasi di Indonesia yang masih rendah, mereka tidak terlalu mengetahui tentang dampak rokok secara detail sehingga mereka mengganggap gambar-gambar tersebut hanyak rekayasa semata dan angin lalu. Menurut para narasumber tentang cara yang lebih efektif untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia adalah dengan menaikkan harga rokok setinggi-tingginya seperti di luar negeri. Atau juga dengan merombak desain kemasan rokok menjadi lebih kecil, sehingga jumlah rokoknya pun juga menjadi lebih sedikit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H