Masih seperti biasanya, sunyi
tak berbunyi yang memendam rasa rindu tanpa duri.
Malam suntuk semakin bungkam,
tak menerima dirinya yang lelah, bagai kapal karam
di jendela senjaku: masih saja terdengar tangisan suram.
"Sampai berapa lama sunyiku pergi?
Biarkanlah kepingan-kepingan kataku,
menjelma doa panjang kepada Tuhan,
agar aku mampu menari di balik sunyi".
Sudahlah...ini hanya tentang sunyi,