Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA-KUPANG
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan segala jiwa. Tulisan yang saya senangi adalah puisi. Jika jatuh maka bangkit lagi. Never Give Up.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baktiku Padamu

20 Mei 2023   10:16 Diperbarui: 20 Mei 2023   10:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAKTIKU PADAMU

Sekapur sirih mewarnai bilur-bilur sepi

pada bibir atoin amaf kami.

Warna-warni dunia memuncak,

mendaki kehendak dan kemauan insan modern.

Nyanyian "Kuan Kefa" seolah melahirkan kami kembali akan kampung halaman,

Yang mungkin hampir diseret zaman.

Dinding-dinding batinku bergeming, memicu baktiku kembali pada kampung budaya

yang telah lama tak kusapa.

"Ijinkanlah kusayangi dirimu, seperti kedua orang tuaku.

Ijinkanlah kuceritakan kepada dunia tentang indahnya tarian Bidu,

dan akan kugenggam senja setinggi hasratku menjagamu".

Penfui, 21/05/23

NB: 

Atoin Amaf: artinya saudara laki-laki dalam budaya Dawan. Dikhususkan untuk laki-laki.

Kuan Kefa: Lagu daerah yang berasal dari TTU.

Bidu: Salah satu jenis tarian asal TTU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun