SEMI-FINAL LEG PERTAMA LIGA CHAMPIONS, REAL VS MANCHESTER CITY
Pertandingan super big match akan tersaji di leg pertama babak semi-final Liga Champions antara Real Madrid vs Manchester City. Pertemuan kedua tim elit Eropa ini merupakan ulangan semi-final Liga Champions musim lalu, saat Los Blancos menyingkirkan pasukan Pep Guardiola secara dramatis dengan aggregat 6-5. Kegagalan itu membuat Manchester City dihantui kutukan dukun Afrika yang kecewa dengan Guardiola.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola kabarnya dikutuk dukun Afrika yang kabarnya kesal dengan perlakuan tidak adil manajer asal Spayol itu kepada Yaya Toure. Yaya Toure jarang dimainkan di musim terakhirnya bersama Manchester City di tahun 2018. Padahal Toure merupakan bintang Manchester City pada saat itu dan menjadi pujaan publik Etihad Stadium sekaligus warga Afrika.
Alhasil, Guardiola belum juga menjuarai Liga Champions bersama dengan Manchester City sejak bergabung dengan The Citizent pada tahun 2016. Padahal, Guardiola disokong dengan materi pemain yang luar biasa. Namun setelah beberapa tahun, dukun itu sudah memaafkan Guardiola atas kesalahannya di masa lalu.
"Saya ingin meminta maaf atas masalah ini. Saya rasa sakit hati ini harus dibuang selama-lamanya. Dan saya tahu Yaya juga merasakan yang sama karena ingin melihat City sukses. Saya bisa bilang kutukan ini sudah dicabut oleh dukun, dan saya rasa City akan juara Liga Champions bersama dengan Pep Guardiola," ujar Dimitri Seluk (agen Yaya Toure).
Meski kalah di pertemuan terakhir, Manchester City yang tampil dengan kekuatan yang berbeda musim ini tampak percaya diri menjelang pertandingan leg pertama Liga Champions. Tim asuhan Pep Guardiola belum terkalahkan dalam 13 laga beruntun yang mereka jalani musim ini. Guardiola mengaku sangat puas dengan performa tim asuhannya tersebut.
Mantan pelatih Barcelona itu mengakui bahwa Manchester City perlu bersusah payah untuk mengamankan kemenangan di laga ini. Berkat penampilan konsisten itu, The Citizent juga berhasil menggusur Arsenal dari puncak klasmen Liga Inggris.
Di sisi lain, Madrid adalah raja di kompetisi Eropa yang memiliki 14 gelar juara Liga Champions. Sebagai tuan rumah, Real Madrid juga tak kalah menakutkan menjelang duel leg pertama nanti. Selain memiliki segudang pengalaman di level Eropa, tim asuhan Carlo Anceloti baru saja meraih gelar Copa Del Rey, setelah menaklukan Osasuna 2-1 di partai fina.
Meski begitu, dalam 5 pertemuan terakhir, Manchester City masih diunggulkan atas Real Madrid. The Citizent tercatat telah meraih 3 kali kemenangan dan 2 kali kalah atas Real Madrid. Berbeda dengan musim lalu, kali ini Manchester City datang dengan squad yang lebih mengerikan dengan adanya Erling Halaand. Mantan penyerang Borussia Dortmund itu merupakan mesin gol The Citizent sekaligus top score sementara Liga Champions musim ini dengan torehan 12 gol. Jumlah tersebut 2 kali lipat dari top score Real Madrid, Vinicius Junior.
Jelang lawan Real Madrid, Erling Haaland juga berpeluang mengukir sejarah baru. Pada pertandingan leg pertama ini merupakan duel pertamanya menghadapai striker andalan Real Madrid, Karim Benzema. Meski sudah berusia 35 tahun, Benzema belum menunjukkan penurunan performa dan musim ini dia telah mengoleksi 29 gol dari 38 pertandingan. Sementara Halaand yang disebut sebagai generasi baru penyerang top Eropa sudah mencetak 51 gol dalam 48 pertandingan. Kedua penyerang beda generasi itu berpotensi menjadi penentu kemenangan tim masing-masing. Akan tetapi, membandingkan kedua pemain tersebut. Pelatih Real Madrid, Carlo Anceloti mengungkapkan perbedaan mencolok meski sama-sama produktif. "Mereka sangat berbeda. Mereka punya rasio gol yang sangat tinggi, tapi beda gaya. Benzema itu lebih terlibat dalam membangun serangan, sementara Halaand itu sangat kuat secara fisik. Akan menyenangkan bisa melihat mereka bertanding," kata Carlo Anceloti.
Sama-sama mempunyai ambisi besar dengan memiliki squad terbaik di segala lini, duel pertama antara Real Madrid vs City diprediksi akan berjalan dengan sengit. Tak heran jika pertemuan dua tim terbaik Eropa saat ini disebut sebagai final yang terlalu dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H