JALAN MENUJU PONDOK SUNYI
*Steven Saunoah
Sembari melantukan doa lelaki tua itu memejamkan mata,
"apa kabar malam, barisan lelahku telah usai dimakan siang,
saat itu pula ragaku terbaring lemah dilahap habis sang pemangsa
yang berkeliaran tak menentu mencari jalan pulang".
Jalan itu kecil. Berbatu, berbau dan penuh kerikil,
entah tak disadari, seorang anak ingin menemui Sang Ayah.
Satu saja keyakinannya pada sebaris doa kumal
 "semoga Ayah menerimaku kembali. Sebab, aku telah letih
dan capek menghirup bau busuknya dunia,