dia terus mengikutimu".
Saat ini, keduanya saling bertatap.
"Ayah, aku tak mau keduanya. Aku ingin meminjam hatimu saja, tuk
menjadi mantel saat hujan maupun terik".
Si tua menjadi sedih. Waktunya untuk pulang. Si tua kembali ke kamar membawa gerimis di matanya, dan si anak berjalan pulang menyambut fajar.
Penfui, 26/02/23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H