sesekali pandangan matanya dialihkan ke cermin,
dengan harapan yang ia harapakan di depan pantulan.
Air matanya runtuh menjelma malam yang dingin,
dan dengan tangannya ia mengusap setiap rindu yang menetes pelan.
Suara hatinya berbisik: "rindumu telah usai. Pulanglah ke pangkuan hatimu yang lama.
Sekarang waktunya untuk mengikhlaskan yang tak pernah menghargaimu".
13/05/23
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI