Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang membaca dan menulis. Karya yang disukai adalah sastra dan Filsafat. Penggemar Cristiano Ronaldo.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Puisi: Runtuh

13 Mei 2024   21:05 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:08 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: PxHere.

RUNTUH

sesekali pandangan matanya dialihkan ke cermin,

dengan harapan yang ia harapakan di depan pantulan.

Air matanya runtuh menjelma malam yang dingin,

dan dengan tangannya ia mengusap setiap rindu yang menetes pelan.

Suara hatinya berbisik: "rindumu telah usai. Pulanglah ke pangkuan hatimu yang lama.

Sekarang waktunya untuk mengikhlaskan yang tak pernah menghargaimu".

13/05/23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun