PERCAKAPAN DI DEPAN MAI DU'UK
Dua pemuda asing berbincang tentang
nyawa pemberi hidup di sela-sela waktu kuliah.
Nyaris bagi mereka untuk membunuh waktu,
sebab ilusi telah menyerang isi kepala merekaÂ
yang penuh dengan barisan kata-kata filsafat.
"berikanlah kepada kami sebatang rokok, maka kami akan memberikanmu
sebait puisi tanpa ber-hutang diksi.
Dan sebungkus tawa dibalut manisnya hidup, itu sudah cukup bagi kami
tuk menghirup nafas".
: aku tak mungkin menerima lagi janji manis kalian. pulanglah dan rapihkanlahÂ
masa lalumu, agar kau tak datang kembali sebagai rasa kecewa.
Dua pemuda asing itu pusing, si gadi gadi penjaga sedih,
sebab buku bon-nya dipenuhi janji manis tanpa kepastian.
Penfui, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H