Mohon tunggu...
Steven Sutantro
Steven Sutantro Mohon Tunggu... EdTech Coach -

Google Certified Trainer & Innovator EdTech Coach YouTuber : gg.gg/stevenyoutube

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional "Penelitian" Menyiapkan Generasi Siap Kerja

24 Maret 2013   22:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:17 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jurang perbedaan antara dunia pendidikan dan dunia kerja seringkali diadaptasi dengan perubahan metode dan kurikulum. Sayangnya, jika hasil akhirnya juga diuji dengan Ujian Nasional seperti format yang ada, jembatan metode atau kurikulum apapun nampaknya akan kurang efektif untuk menyeleraskan dunia pendidikan dan dunia kerja. Ujian Nasional yang menjejali siswa dengan berbagai soal-soal yang beranekaragam justru semakin memperlebar dan memperdalam jurang tersebut dimana siswa hanya akan memiliki orientasi nilai yang kurang relevan bagi dunia kerja. Seberapa sering kita menemukan dengan beban yang begitu besar yang diberikan Ujian Nasional membuat siswa justru kebingungan untuk menentukan pengetahuan apa yang dapat mereka gunakan di masa depan dan  dunia kerja apa yang mereka akan pilih,Oleh sebab itu, format Ujian Nasional sudah seharusnya bukan lagi sekedar bagaimana siswa mengetahui semua pengetahuan, tetapi bagaimana siswa dapat menggunakan pengetahuan yang didukung dengan karakter dan keahian dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, apa yang siswa pelajari di sekolah dapat menjadi pemikiran, keahlian, dan karakter dasar yang dapat mereka bawa dalam dunia kerja. Berikut adalah format Ujian Nasional “Penelitian” yang saya ajukan untuk menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja.

Pada saat siswa menginjak kelas 12, sudah saatnya siswa tidak lagi dijejali dengan berbagai macam teori, tetapi justru siswa ditantang untuk mencoba mengaplikasikan teori yang dipelajari mereka dengan melakukan magang dan penelitian ilmiah. Dengan format sebagai berikut:

1. Merumuskan proposal penelitian

3 bulan pertama sekolah, siswa diminta untuk membuat proposal topik apa yang akan mereka teliti sesuai dengan minat mereka. Siswa diminta mengintegrasikan 3 pelajaran yang mereka sukai di SMA dari berbagai bidang yang berbeda. Misalnya saja, siswa dapat memilih melakukan penelitian di bidang  Fisika, Geografi, dan Bahasa Inggris atau Biologi, Kimia, dan Ekonomi sekaligus. Pada dasarnya, memang siswa tidak akan lagi terkotak-kotak dalam pelajaran tertentu dalam dunia kerja, tetapi justru siswa akan ditantang untuk mengintegrasikan berbagai ilmu pengetahuan. Dengan bantuan guru pembimbing, selama 3 bulan, siswa akan mendalami topik tertentu dari ketiga pelajaran itu yang relevan bagi mereka. Penelitian yang dilakukan harus benar-benar dipraktekkan dalam dunia kerja untuk memecahkan masalah yang ada di sekitar mereka.

Salah satu contoh penelitian yang dapat dilakukan siswa misalnya penelitian masalah banjir yang melanda daerah di sekitar mereka.Siswa dapat melakukan penelitian dengan mengintegrasikan Fisika, Geografi, dan Ekonomi dalam penelitian mereka dengan mengambil sub bab tertentu yang memang relevan dengan penelitian mereka. Selama 3 bulan, siswa akan melakukan studi latar belakang, literatur dan metode apa yang mereka pilih untuk melakukan penelitian tersebut. Dengan membuat proposal ini, siswa sambil memaknai tujuan dari apa yang mereka pelajari di sekolah sesuai dengan minat mereka. Selama 3 bulan inilah, guru akan melakukan penilaian terhadap proses pembuatan proposal siswa berdasarkan rubrik yang sudah distandardisasikan oleh pemerintah.

2. Magang di dunia kerja

Selama 3 bulan kedua, siswa diberi kesempatan melakukan penelitian langsung di lapangan. Siswa dapat mengamati langsung lokasi penelitian, menyebarkan angket, menuliskan laporan, dan melakukan refleksi terhadap apa yang sudah mereka pelajari dari penelitian mereka. Dengan jadwal yang sudah disepakati bersama guru pembimbing, siswa akan mengisi 3 bulan ini dengan berbagai macam aktivitas untuk fokus melakukan penelitian terhadap topik yang mereka pelajari dan mempraktekkan topik yang mereka pelajari di sekolah.

Sebagai contoh, siswa dapat melakukan magang di kantor kelurahan atau lembaga sosial yang menangani masalah banjir di daerah sekitar mereka. Dengan melakukan wawancara, membantu petugas, dan melakukan berbagai kegiatan yang relevan dengan penelitian mereka, siswa akan merefleksikan teori, konsep, keahlian, bahkan sikap apa  saja yang dapat membantu mereka untuk menyelesaikan masalah. Belajar di dunia kerja akan menyadarkan siswa apa yang dapat mereka kontribusikan dengan materi yang mereka pelajari di sekolah.

3. Penyusunan Laporan & Persiapan Presentasi

Selama 3 bulan di semester 2, siswa diminta untuk menyusun laporan hasil penelitian mereka berupa analisis, diskusi dan kesimpulan yang mereka ambil. Disini, siswa akan menyusun hasil dokumentasi, pengalaman, observasi, dan refleksi yang mereka lakukan selama penelitian yang mereka lakukan di dunia kerja. Dengan bantuan guru pembimbing, siswa juga akan dipersiapkan untuk mempresentasikan hasil laporan mereka dihadapan guru, orang tua, dan juga tamu undangan yang dapat dikelola oleh sekolah.

4. Presentasi Penelitian

Selama 1 bulan, siswa akan mematangkan presentasinya dan mempresentasikan hasil penelitiannya. Dengan standar rubrik yang sudah distandardisasi oleh pemerintah, guru dapat melakukan penilaian terhadap penelitian siswa. Selain guru, orang tua dan komunitas sekolah serta komunitas yang terlibat dalam penelitian siswa juga dapat memberikan penilaian dan komentar atas hasil penelitian yang mereka presentasikan. Setelah mendapat berbagai umpan balik yang membangun, siswa dapat menyempurnakan hasil karya mereka dengan maksimal. Setelah mereka melakukan presentasi, siswa diharapkan dapat memahami betul minat dan bakat yang akan mereka kembangkan melalui studi S-1 yang akan mereka ambil ataupun dunia kerja apa yang menjadi panggilan mereka.

Pada akhirnya, kita dapat membandingkan sendiri bagaimana  Ujian Nasional “PENELITIAN” ini  lebih menyiapkan siswa untuk masuk di dunia kerja dibandingkan dengan Ujian Nasional tertulis saat ini yang hanya menyiapkan siswa memperoleh nilai yang baik. Memang, dalam format Ujian Nasional ini, siswa tidak dituntut untuk mengetahui semua teori-teori dalam materi yang mereka pelajari, tetapi siswa ditantang untuk menggunakan teori yang mereka sukai dan relevan hidup mereka untuk menyiapkan siswa menemukan panggilan akan dunia kerja mereka. Dengan demikian, siswa dapat mengintegrasikan materi yang mereka pelajari dari kelas 10, 11, dan 12 yang dibimbing langsung oleh guru mereka. Sudah saatnya ilmu yang mereka pelajari tidak terkotak-kotak dalam subjek satu materi saja. Ini waktunya, siswa ditantang mengintegrasikan subjek yang berbeda untuk memecahkan masalah yang ada dalam penelitian mereka. Selain memberikan kesempatan menunjukkan kemampuan siswa menggunakan ilmu yang ia pelajari, siswa juga dapat lebih mengembangkan pemikiran kreatif siswa dalam bentuk tindakan nyata bagi masyarakat. Dengan demikian, Ujian Nasional memberikan standar lulusan sekolah Indonesia adalah standar lulusan yang tahu bagaimana menerapkan pengetahuan mereka di bidang yang mereka minati untuk siap masuk dalam dunia kerja.  Hal inilah yang akan menjadi jembatan kokoh antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.

CLUB BLOG COMPETITION

http://www.kompasiana.com/clubblogcompetition

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun