Mohon tunggu...
Steven Sutantro
Steven Sutantro Mohon Tunggu... EdTech Coach -

Google Certified Trainer & Innovator EdTech Coach YouTuber : gg.gg/stevenyoutube

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Laboratorium Belajar Jejaring Sosial

11 Juni 2014   02:24 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:19 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut riset yang dilakukan Singapore Management University yang dituangkan di infografik yang tertera di bawah, pada tahun 2013, pengguna internet di Indonesia akan melebih jumlah populasi di Jepang. Sebagai salah satu negara pengguna Facebook dan Twitter terbesar di dunia, perkembangan penggunaan digital media di Indonesia mengisyaratkan cepatnya penduduk Indonesia dalam mengakses dan menggunakan media sosial.

Sumber Gambar: [embed]https://wiki.smu.edu.sg/digitalmediaasia/i[/embed]

Sayangnya, perkembangan pesat media sosial di dunia digital ini, tidak diiringi dengan pendidikan dan penggunaan media sosial di dunia pendidikan. Di kota besar sekalipun, penggunaan media sosial dan media digital dilarang dan diisolasi oleh sebagian besar di sekolah. Seolah-olah, media sosial dianggap musuh yang dapat membahayakan siswa. Padahal, tak dapat disangkal, sebagian besar siswa kita menggunakan media sosial secara aktif menggantikan media tradisional yang seringkali masih dipakai sekolah. Gambar di bawah ini menunjukkan variasi jejaring sosial yang menggantikan fungsi dari berbagai alat tradisional yang digunakan siswa kita di masa kini.

Sumber Gambar:[embed]http://wronghands1.files.wordpress.com/[/embed]

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sebenarnya di antara sekian banyak alasan klise yang menyatakan bahaya media sosial dan penggunaan media digital seperti handphone, gap antara media dan pendidikan ini didasari oleh ketidaksiapan pendidik dalam menggunakan media sosial itu sendiri. Banyak pendidik yang melihat media sosial secara berbeda dari cara siswa melihat media sosial.

Menurut Katie Lepi (2013), berikut adalah perbedaan cara pandang guru dan siswa melihat media sosial yang berbeda

Facebook:

Guru: Sangat menyenangkan melihat post dari teman, keluarga, dan rekan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun