Mohon tunggu...
Steven Sutantro
Steven Sutantro Mohon Tunggu... EdTech Coach -

Google Certified Trainer & Innovator EdTech Coach YouTuber : gg.gg/stevenyoutube

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendesain Blended Learning di TED Ed Club dengan Kelase

13 Juni 2014   00:35 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:00 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, di sesi 2, saya merancang pertemuan ke 2 dari TED Ed yang berjudul “Ide yang Berkualitas”. Disini saya memberikan 2 tab. Tab pertama berupa bacaan yang ditampilkan dalam berupa video YouTube Ted Ed Lesson berjudul “Dari mana rasa pedas itu datang?” Siswa menonton video ini dan mendiskusikannya bersama temannya. Kemudian, tab ke2 berupa tugas dimana siswa kembali membuat poster singkat menggunakan www.pixlr.com tentang ciri-ciri ide yang berkualitas. Disini, saya mau kembali memantapkan keahlian siswa dalam mendesain poster sederhana secara digital menggunakan www.pixlr.com

2 sesi pertemuan yang saya rancang untuk ekstrakurikuler saya di Kelase ini sangat membantu saya membuat desain pembelajaran yang lengkap, jelas, terarah dan menyenangkan. Meskipun belum benar-benar menerapkannya, saya pribadi puas terhadap kemudahan Kelase dalam mendesain pembelajaran di kelas. Tampilan (interface) Kelase sangatlah mudah digunakan dan diakses siswa, guru, dan orang tua (user friendly). Tugas pun dapat diunduh dan dipamerkan siswa di Kelase dengan mudah sehingga setiap orang dapat langsung mengakses dan mengomentari hasil karya siswa. Saya sangat bersemangat memulai tahun ajaran baru dengan menggunakan sistem manajemen pembelajaran yang menarik ini.

Di tengah kemudahan menggunakan Kelase dalam mengelola sistem manajemen pembelajaran, saya yakin dalam menerapkan sistem ini, ada beberapa tantangan dalam menerapkan sistem ini di kelas saya ke depan. Berikut tantangannya:

  1. Bimbingan khusus penggunaan Kelase. Penggunaan Kelase perlu pelatihan dan bimbingan secara intensif kepada siswa agar siswa dapat beradaptasi mulai dari membaca setiap sesi, pengumpulan tugas, dan juga berpartisipasi aktif dalam Kelase.
  2. Belum adanya buku nilai (kumpulan nilai siswa) yang dapat diakses dengan mudah
  3. Belum adanya badges (penghargaan) yang dapat diberikan kepada siswa
  4. Belum adanya rubrik penilaian Kelase agar siswa dapat menerima feedback baik secara kualitatif maupun kuantitatif terhadap tugas yang mereka buat.

Saya pribadi berharap tantangan ini dapat terjawab dengan bergabungnya saya dalam pengembangan kelase di masa yang akan datang. Saya optimis Kelase sendiri dapat membantu saya dalam mendesain flipped classroom untuk memaksimalkan pembelajaran di TED Ed Club.  Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut di sini adalah:

  1. Bagaimana cara membuat video presentasi pengajaran yang dapat mengkolaborasikan antara presentasi dan video saya yang sedang mempresentasikan materi.
  2. Bagaimana cara sistem penilaian tugas sesama siswa sehingga siswa bisa saling mengoreksi dan memberi masukan secara langsung
  3. Bagaimana kelase ini dapat dikoneksikan dengan Twitter, Facebook, Blog, Instagram dengan mudah sehingga apa yang diupload disini dapat dibagikan di berbagai media sosial lainnya.

Akhir kata, saya mau mengajak seluruh pendidik di Indonesia untuk sama-sama mencoba mendesain Blended Learning di sekolah masing-masing dengan mulai menciptakan Flipped Classroom menggunakan aplikasi lokal KELASE. Dalam implementasinya. memang akan membutuhkan banyak latihan, namun jika sudah terbiasa, saya yakin betul kualitas pendidikan Indonesia akan meningkat dengan penggunaan Kelase dalam penerapan Blended Learning.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun