Mohon tunggu...
Steve Harison
Steve Harison Mohon Tunggu... Wirausaha -

Inspirator Muda Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berteman Sehat, Masa Depan Cerah!

30 Juli 2016   10:32 Diperbarui: 30 Juli 2016   18:03 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Show me your friends and I will show your future."

Tulisan ini muncul sebagai salah satu cara memperingati Hari Pertemanan Sedunia (the International Day of Friendship) yang setiap tahunnya jatuh pada hari ini, 30 Juli  dan telah diakui pula oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations).

Dunia kini bukanlah sekedar negeri kita saja yang indah ini namun juga masih ada lebih dari 190 negara lainnya.

Begitupun dengan manusia dan peradabannya di masing-masing penjuru dunia yang berbeda satu dengan lainnya.

Tuhan menciptakan planet bumi dan segala isinya dengan penuh perbedaan dan keunikan, inilah esensi kehidupan.

Berteman adalah suatu unsur dalam kehidupan asasi manusia yang normal karena peran kita sebagai makhluk sosial.

Berteman bukanlah hanya sekedar hubungan antar teman namun lebih dari itu yakni dapat menentukan masa depan. 

Berteman sehat adalah hubungan pertemanan yang memberikan dampak positif dan saling menginspirasi.

Teman adalah suatu modal dalam kita menjalani kehidupan, terlebih bagi generasi muda yang hobi bersosialisasi baik secara fisik maupun virtual melalui media sosial. 

Sudah pernah meneliti dan mengevaluasi berapa banyak dan sejauh mana manfaatnya teman-teman kita selama ini?

Ada pepatah mengatakan "kelilingilah diri kita dengan orang-orang sukses, positif, dan inspiratif dan masa depan kita akan tak jauh dari mereka" dan saya merasa itu benar.

Jika dulu ada pepatah mengatakan "jangan pilih-pilih teman nanti hidup kita susah" maka sekarang di abad ke-21 ini kita justru harus pilih-pilih teman, mengapa? Karena pada era globalisasi ini, kita lebih dipermudah untuk menentukan mau bagaimana masa depan kita. Teknologi komunikasi dan internet telah mengantarkan kita pada dimensi baru bernama media sosial yang tak terbatas. Kita boleh antusias tetapi kita juga harus tahu batas. Kita lah yang seharusnya dapat mengendalikannya, bukan kita yang dikendalikannya. 

Sebagai anak muda, kita harus memanfaatkan pertemanan untuk membina masa depan yang gemilang baik itu melalui hubungan pertemanan yang konvensional maupun yang melalui media sosial. Terlebih saat dikontekstualisasikan bahwa Indonesia adalah negeri dengan lebih dari 60 juta jiwa merupakan generasi muda (25% dari total populasi) dimana sebagian besar dari mereka kini telah menjadi digital-native yang tentunya aktif ber-medsos. 

Aplikasi medsos seperti facebook, instagram, youtube, dan twitter dapat dipastikan hadir dalam smartphone yang beragam jenisnya dan harganya. Ini sebenarnya peluang dan tantangan bagi generasi muda Indonesia dalam menyikapi hadirnya medsos dan mengatur dinamika pertemanannya. 

Memang penipuan dan tindak kejahatan kini semakin marak melalui penyalahgunaan pertemanan di media sosial, namun tidak sedikit pula yang menuai keberhasilan dan kesuksesan hidup melalui pertemanan di media sosial. Generasi muda harus menjadi contoh baik dalam penggunaan media sosial untuk hubungan pertemanan yang luas dan positif. 

Saya sendiri memiliki pengalaman menarik dalam membina pertemanan di dunia medsos. Sebagai aktivis muda, saya menyadari bahwa arus informasi yang positif akan membantu terjadinya revolusi mental pada generasi muda untuk lebih aktif membina dirinya dengan lebih baik dan ini sangat penting bagi arah pembangunan nasional Indonesia. Memperluas jejaring melalui menambah teman adalah bagian dari hidup saya yang saya yakin bahwa hal tersebut akan berguna untuk masa depan saya.

Teman yang berdampak positif dan penuh inspirasi haruslah kita dapatkan sehingga hidup kita setiap harinya pun akan semakin tersemangati dan termotivasi untuk terus memperbaiki diri sendiri.

Jika kita mendapatkan teman baru, janganlah lupakan teman yang lama. Masing-masing memiliki corak warna tersendiri bagi kehidupan kita namun tetap wajib memberikan dampak yang positif. Pertemanan yang positif terutama bagi generasi muda adalah laiknya proses ulat yang sedang bertransformasi menjadi kupu-kupu, dimana pertemanan itu akan berujung pada kesuksesan, keberhasilan, terlebih lagi yang dinamakan keindahan sosial. 

Seseorang dapat dikatakan memiliki rasa pertemanan sejati saat dirinya mampu untuk tidak membeda-bedakan / melakukan diskriminasi berdasarkan agama, suku bangsa, etnis, ras, kelas sosial, latar belakang pendidikan, status pekerjaan, dan lainnya. Sekarang masing-masing kita cek apakah pertemanan konvensional dan media sosial kita cenderung homogen (cenderung yang sama/sejenis) atau justru heterogen (bervariasi). Tetapi satu prinsip yang tetap kita pegang adalah teman yang mampu memberikan dampak positif terlepas dari unsur-unsur disebutkan tadi. Dari situlah kita akan mengembangkan kesetiakawanan sosial yang bukan tidak mungkin berujung untuk membangun bangsa dan negara Indonesia melalui aksi dan kolaborasi.

Temanmu, masa depanmu ... Berteman sehat, masa depan cerah !

Jika hari ini adalah hari pertemanan sedunia dan jatuh di akhir pekan, tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu bersama teman-temanmu untuk memperdalam kualitas hubunganmu bersama teman-teman dengan kisah inspiratif dan dampak positif.

Selamat hari teman ! 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun