Mohon tunggu...
stevanus eko
stevanus eko Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Terima Kasih untuk Keindahan Natal dan Toleransi

26 Desember 2014   13:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:25 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

25 Desember merupakan sebuah momen yang sangat berharga bagi setiap umat kristiani diselruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Menjadi golongan minoritas tidak menyurutkan semangat umat kristiani untuk merayakan hari kelahiran Yesus Kristus ini. Menjelang hari perayaan setiap umat akan sibuk dengan persiapannya menyambut hari suci ini.
Di 2014, yang juga dikenal sebagai tahun politik ini ,Umat Kristiani merayakan natal dengan penuh suka cita walaupun ditengah isu sara yang beredar. Menjelang hari natal banyak berita dan kabar yang beredar dimana umat muslim dilarang untuk mengucapkan selamat natal kepada umat kristiani. Karena tindakan ini dianggap melanggar ajaran islam. Isu ini menjadi isu paling populer beberapa hari menjelang natal.
" Selamat merayakan natal, smoga senantiasa diberkahi kesehatan dan kekuatan dalam pelayanan " . Pesan ini muncul di message BBM saat saya sedang sibuk mempersiapkan perayaan natal anak di Gereja Kota Baru Jogjakarta. Pesan lain kemudian muncul " Selamat merayakan Natal ya Evan, semoga berkah selalu muncul dari Tuhan, amiin ". Dua pesan yang saya dapatkan tersebut membuat saya tersenyum lebar. Pasalnya, kedua pesan tersebut berasal dari 2 orang aktifis muda muslim yang saya kenal. Begitu pula dengan beberapa sahabat muslim lainnya yang mengucapkan selamat natal dan kata - kata doa indah kepada saya. Tidak ketinggalan, keluarga saya yang beragama muslimpun masih mengucapkan " Selamat Natal" pada tahun ini.
Sungguh saya merasa bahagia , ternyata toleransi masih tertanam kuat di Indonesia. Isu yang selama ini beredar tidak membuat sahabat -sahabat saya meupakan momen besar ini. Ucapan yang sebenarnya sangat sederhana dan menggambarkan kehangatan toleransi.
Tidak hanya itu, seperti tahun tahun sebelumnya, Tahun ini gereja gereja masih mendapatkan pengawalan dan pengawasan ketat oleh pihak kepolisian. Isu penyerangan gereja gereja yang dulu pernah terjadi masih mendapatkan perhatian khusus bagi pihak berwenang. Tapi yang istimewa adalah penjagaan gereja tidak hanya dilakukan oleh pihak kepolisian saja, tapi oleh warga dan berbagai kelompok yang mayoritas bahkan seluruhnya beragama muslim. Tidak tanggung tanggung, gereja mendapatkan perlindungan dan penjagaan dari puluhan masyarakat.
Tanggal 25 Desember bukan hanya sebagai perayaan natal semata, tapi juga perayaan toleransi umat beragama. Pada tanggal inilah tergambar jelas, bahwa " Bhineka Tunggal Ika" masih melekat disebagian besar warga Indonesia. Semangat persaudaraan masih menjadi bagian yang utama dalam setiap interaksi masyarakat.
Saya bermimpi, kapan perayaan natal tidak lagi dijaga ketat oleh pihak kepolisian? Kapan kami dapat merayakan natal dengan penuh suka cita tanpa perlu khawatir adanya ancaman aksi teror kepada gereja gereja. Saya optimis, tidak akan lama lagi itu akan terjadi.
Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah membantu kami untuk merasa aman merayakan natal. Terima kasih kepada saudara saudara yang masih mau memperjuangkan nilai nilai toleransi. Terima kasih Indonesia telah memberikan tempat dan waktu bagi kami untuk merayakan natal yang indah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun