Filosofi Indonesian Islamic Art Museum atau Museum Seni Islam di Lamongan mencerminkan pandangan dan prinsip-prinsip yang mendasari pendirian dan pengelolaan museum yang berfokus pada budaya, sejarah, seni, dan warisan Islam.
Sebagai Museum Seni Islam, Indonesian Islamic Art Museum bertujuan memperkenalkan, melestarikan, dan menyebarkan pemahaman tentang ajaran agama Islam, sejarah perkembangan Islam, seni dan budaya Islam, serta warisan keilmuan yang berasal dari peradaban Islam.
Sangat penting bagi museum ini untuk memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai ajaran agama Islam, sejarah Islam, dan kontribusi Islam dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan budaya.Â
Pengunjung diberikan kesempatan untuk belajar tentang nilai-nilai agama Islam dari seluruh dunia, serta bagaimana ajaran tersebut berpengaruh dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu filosofi Museum Islam menuntun pada tujuan menjembatani kesenjangan antar generasi dalam memahami sejarah peradaban Islam. Museum berperan sebagai tempat di mana nilai-nilai tradisional dan kearifan lama dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.
Oleh karena itu, sebagai keselarasan dengan jaman ini, telah digunakan sejumlah teknologi virtual yang sangat edutainment, mulai dari video film hingga teknologi Augmented Reality (AR).Â
Disinilah mengapa Museum Islam menggunakan teknologi modern seperti virtual reality, animasi, dan teknologi interaktif lainnya untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi pengunjung dalam memahami aspek-aspek Islam.
Pada koleksinya Museum Islam menyajikan seni, karya sastra, arsitektur, dan artefak lainnya yang menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya Islam. Fokus pada seni dan budaya Islam membantu menyebarkan pemahaman positif tentang Islam sebagai peradaban maju dengan kontribusi yang signifikan dalam berbagai bidang.
Sedangkan pada sisi konservasi, museum bertanggung jawab melestarikan dan merawat artefak, naskah kuno, benda-benda bersejarah, dan warisan keilmuan Islam agar tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum Lamongan
Kita telah memahami bahwa filsafat Museum Islam mencerminkan komitmen untuk mendidik, menyajikan, dan meresapi nilai-nilai Islam. Serta menceritakan cerita tentang kekayaan sejarah, seni, dan peradaban Islam kepada masyarakat luas dan generasi mendatang. Sehingga Museum Islam berperan penting dalam membantu memahami dan menghargai warisan kultural dan spiritual Islam di tengah-tengah perubahan zaman.
Museum Islam merangkum peradaban sejarah Islam di dunia hingga akhirnya bagaimana Islam sampai ke Nusantara. Indonesian Islamic Art Museum dibagi menjadi empat zona. Yakni, zona teater, zona galeri peninggalan kerajaan Islam dunia, zona diorama, dan zona 3D.Â
Pada setiap lorong terdapat semacam papan literasi yang lengkap dengan grafis dan tanda barcode khusus. Itulah yang membuat pengalaman interaksi virtual bisa dirasakan secara langsung.
Salah satunya yang paling menarik perhatian adalah barang-barang dari era Ottoman seperti kostum perang atau baju zirah pasukan kavaleri. Dari tanah air, di antaranya ada jejak perjalanan Wali Sanga, Kerajaan Mataram Islam, sampai Keraton Sumenep.Â
Di zona diorama terdapat spot foto yang sebagian besar bernuansa kisah Panglima Cheng Ho. Perahu panglima dari Tiongkok tersebut dibuat semirip-miripnya, bahkan bisa dinaiki pengunjung. Pengalaman luar biasa!
Ayoo, berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum di Lamongan, Jawa Barat!