Mohon tunggu...
Rosalia Fergie Stevanie
Rosalia Fergie Stevanie Mohon Tunggu... Penulis - penulis

Dunia Tanpa Sekat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Instagramable, Spot Foto Pewayangan di Museum History of Java

26 Juli 2023   17:14 Diperbarui: 27 Juli 2023   04:20 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Museum History of Java di Yogyakarta memiliki ruang wayang yang digunakan para pengunjung museum ini untuk berfoto dengan property wayang kulit. Seperti kita ketahui bersama wayang adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka atau wayang kulit sebagai mediumnya. 

Wayang kulit biasanya terbuat dari kulit kerbau atau sapi yang diukir dan dilukis dengan tangan untuk menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita yang diambil dari mitologi atau kisah-kisah epik Indonesia, seperti Ramayana atau Mahabharata.

Wayang sering dipertunjukkan dalam bentuk lakon atau pertunjukan teater, di mana dalang atau pengendali wayang menggunakan boneka kulit untuk menceritakan cerita dan berbicara dengan suara yang berbeda-beda untuk setiap karakter. Pertunjukan wayang juga sering diiringi dengan musik tradisional, seperti gamelan.

Wayang memiliki nilai sejarah, kebudayaan, dan keagamaan yang penting bagi masyarakat Indonesia. Seni wayang telah berkembang dan menjadi bagian penting dari kebudayaan Indonesia selama berabad-abad.

museum history of java
museum history of java

Gunungan Wayang Museum History of Java

Gunungan Wayang biasanya menjadi bagian penting dari pertunjukan wayang kulit karena dianggap sebagai lambang keberadaan alam semesta dan sebagai penanda awal dari sebuah pertunjukan. Biasanya Gunungan Wayang ditempatkan di depan panggung wayang sebagai simbol gunung suci atau gunung semesta, dan sebagai permulaan dari cerita yang akan dipertontonkan. Gunungan Wayang melambangkan kosmos, dan menampilkan berbagai motif seperti pohon kehidupan, matahari, bulan, bintang-bintang, awan, dan binatang-binatang suci.

Selain itu, Gunungan Wayang juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Gunungan Wayang melambangkan siklus kehidupan, dari lahirnya manusia, pertumbuhannya, hingga akhir hidup. Dalam pertunjukan wayang, Gunungan Wayang juga melambangkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan, serta upaya untuk mencapai keseimbangan dan harmoni di dunia.

Fasilitas Ruang History of Java Museum

1. Ruang Teater, pengunjung akan diajakserta Menonton Film Purbakala Jawa

2. Ruang Koleksi dan Paviliun Keraton :

Perjalanan berkeliling Museum dimulai dari zona lorong satu Austronesia. Pada bagian Lorong Austronesia ini pengunjung akan menemukan kisah mengenai Pulau Jawa saat zaman kepercayaan Kapitayan. Salah satu koleksi yang ada di lorong ini adalah berupa artefak dari zaman prasejarah tepatnya pada masa 200-100 SM, yaitu kapak perunggu. Selanjutnya, banyak cerita tentang kerajaan Hindu-Buddha di Tanah Jawa beserta koleksinya.

Penceritaan dari alkisah kehidupan purbakala (Migrasi Austronesia) di Tanah Jawa. dilanjutkan jaman Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (Mataram Kuno, Kediri, Majapahit, dll). Dekade Penyebaran Islam oleh Wali Songo - Terlahirnya Kerajaan Mataram Islam. Serta periode Kasultanan Surakarta - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

3. Ruang 3D untuk Menonton Film Animasi Dinosaurus

4. Ruang Diorama untuk Foto Ekspresif

museum history of java
museum history of java

Yuk, Berkunjung ke Museum History of Java di Jalan Parangtritis Km 5,5 Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun