c. Â Â Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Pelajar Pancasila secara reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebinekaannya agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, termasuk perundungan, intoleransi dan kekerasan, dengan mempelajari keragaman budaya dan mendapatkan pengalaman dalam kebinekaan. Hal ini membuatnya menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang setara dan harmonis.
d. Â Â Berkeadilan Sosial
Pelajar Pancasila peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial di tingkat lokal, regional, nasional, dan global. Ia percaya akan kekuatan dan potensi dirinya sebagai modal untuk menguatkan demokrasi, untuk secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.
Mengingat dari tujuan inilah maka para pelajar pun diajak menerapkan modul ini saat mengamati sejumlah benda peninggalan bersejarah. Periode koleksinya sedari Kerajaan Hindu-Buddha tertua yaitu Tarumanegara, Jawa Barat. Sampai pada era kerajaan Islam serta pengajaran dakwah Para Wali  Tanah Pasundan.
Mengenal Benda Koleksi Sundaland
Perkenalan berbagai benda warisan budaya ini sangat penting agar setiap siswa/siswi mengenal kebhinekan religi tertua yang membentuk unsur-unsur kebudayaan di zaman modern kini.Â
Lantas apa sajakah kisah dibalik benda-benda tersebut? Berikut beberapa contoh eksplorasinya :
1. Bejana Perunggu
Bejana yang dibuat dari perunggu dengan bagian tutup bermotif Sapi. Berfungsi sebagai tempat air suci. Fungsinya sebagai alat upacara ritual masyarakat di zaman perunggu dan bentuk Sapi dipercaya masyarakat di zaman itu sebagai simbol kekuatan.