Nah, lewat aplikasi History of Java Museum AR akan terlihat berbagai gambar unik sebagai teman berfoto. Nah sampai kini Museum History of Java bisa disebut pioniir teknologi AR diantara banyaknya Museum sepanjang Kota Yogyakarta hingga Kabupaten Bantul. Pasalnya sejak 2018 Museum ini sudah berkonsentrasi pada penggunaan teknologi kekinian bagi masyarakat umum maupun pelajar.
QR Video Movie
Teknologi terbaru ini membantu pengunjung untuk mengikuti cerita sejarah dari sisi yang informatif. Setelah mengarahkan layar aplikasi pada kode "Scan Me" maka cukup klik petunjuknya. Jika benar maka sebuah video film siap tayang di ponselmu. Salah satunya kisah tentang sosok Sultan Agung. Salah satu pemimpin Kerajaan Mataram Islam yang sangat gigih bertempur melawan Belanda atau VOC di Batavia.
4 Ruangan Berteknologi Modern di Museum History of Java!
1. Ruang Teater
Seperti dijelaskan awal tadi bahwa di dalam ruang ini pengunjung dapat menonton film terbentuknya Tanah Jawa hingga kehidupan Manusia Purba sekitar 2 juta tahun silam.Â
2. Ruang Koleksi dan Paviliun Keraton
Di sepanjang Museum ini kamu boleh sepuasnya menjelajah 5 lorong ruang koleksi dan 1 Pavilun Keraton tanpa batas waktu. Serta dipandu oleh seorang tour guide yang berpengetahuan sejarah. Setiap pengunjung pun bebas memotret koleksi terkecuali yang berada di dalam ruang Paviliun Keraton.Â
Lalu apa saja kisah sejarah yang ditampilkan?Â
Tentunya mulai dari Periode Purbakala Jawa, Era Kerajaan Hindu-Buddha di Tanah Jawa, Periode Persebaran Islam oleh Walisongo dan Kerajaan Demak, serta dekade terbentuknya Kerajaan Mataram Islam. Sebagai awal dari lahirnya Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Nah, jangan ragu menggunakan teknologi AR untuk berfoto. Supaya pengalaman jelajahnya lebih seru dan mengesankan!