Beruntung Ucup selalu dikelilingi teman-teman sepermainan di kampung Minilemon. Bersama-sama mereka slalu saling membantu dan mengingatkan satu sama lain. Ini berarti pendewasaan sifat karakter dari keluarga masing-masing telah sesuai usia masing-masing anak.Â
Saat ini kartun Minilemon telah jadi acuan edukasi berbalut hiburan atau edutainment khususnya pada sejumlah sekolah se-Jawa Timur. Semula, dari tangan founder PT Minilemon Media Indonesia yaitu Reno Halsamer, wajah para sahabat lemon diciptakan sesuai kekhasan karakter topeng Indonesia. Penyusunan tata-bahasa yang bagus menjadikan setiap karakter anak Minilemon lekat dengan identitas budaya masing-masing. Diantaranya :
- Minggus  (Anak Talenta Bernyanyi yang lahir di Papua)
- Ucup     (Anak Jenius dari Sunda Penyuka Teknologi)
- Memey   (Anak Peranakan yang Berwatak Dewasa)
- Slamet   (Anak pondok yang sholeh dari Jawa Tengah)
- Togar    (Anak Pemberani asal Batak)
- Wayan   (Anak Penyuka Seni dari Bali)
"Anak yang setiap hari suka menunda-nunda pekerjaan adalah anak yang akan menyesal karena membuang waktu untuk mengerjakan hal-hal yang tidak berguna."
Demikian tadi kita melihat betapa kompleks pengaruh dunia digital bagi kehidupan anak-anak . Daripada melepas tontonan kurang mendidik baginya, jauh lebih baik untuk nonton bersama-sama, terutama kartun animasi seperti halnya Minilemon.Â
Animasi lokal yang sebentar lagi tayang bagi masyarakat umum ini dipastikan berbeda dari tayangan kartun selama ini. Sehingga dapat pula menjadi solusi atau jalan tengah bagi anak-anak pecinta gadget agar punya motivasi untuk berkembang secara bakat, hoby, kecerdasan, akhlak, dan keperdulian seni-budaya.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H