Saat ini begitu banyak cara mendorong semangat belajar anak-anak. Diantaranya melalui "School Trip" berkunjung ke Museum. Salah satu mode kurikulum "Merdeka Belajar" ini agaknya paling menggembirakan hati. Apalagi ketika proses berpikir pelajaran di ruang kelas mulai terasa melelahkan. Sekali waktu perlu dibuka celah agar dunia eksploratif mereka cukup berjarak dari gerbang sekolah. Dengan begitu banyak pengalaman belajar yang bakal membekas dalam ingatan.
Inspirasi "Merdeka Belajar"
Lantas apakah yang dimaksud Merdeka Belajar? Terlebih dulu kita memutar memory pada sosok mendiang Romo Y.B. Mangunwijaya. Beliau seorang tokoh budaya, kemanusiaan, dan pendidikan. Pada saat era orde baru, tepatnya sejak 1994, Romo Mangun gigih mengangkat prinsip "Pendidikan yang Memerdekakan Manusia". Dalam gagasan tersebut terlihat jika semangat Pancasila ingin dibangun bagi kepribadian para pelajar. Selama proses belajar perlu ada waktu bereksplorasi agar anak-anak punya semangat baru. Secara indoor atau di ruangan tentulah Museum jadi pilihan terbaik.
Semangat inspiratif Merdeka Belajar tersebut kini diwujudkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Termasuk prioritas "outdoor learning" kunjungan Museum pada jenjang sekolah SD, SMP, dan SMA/SMK. Prioritas itu pula yang mendorong Museum History of Java lebih terbuka pada kunjungan edukasi. Museum History of Java pun telah menjadi rujukan dari ruang Merdeka Belajar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Terbukti dari kunjungan rutin sejumlah sekolah di DIY hingga Perguruan Tinggi.
5 Proses Merdeka Belajar di Museum History of Java
Sejak pagi hari tepatnya pukul 09.00 pintu Museum History of Java sudah terbuka bagi pengunjung. Tidak hanya umum tetapi juga rombongan sekolah yang telah menjadwal kedatangan mereka. Foto pertama dan bersama dimulai dari depan bangunan Pyramid yang dijadikan penanda ikonik dari Museum Tanah Jawa ini. Setiap orang yang melewati Jalan Parangtritis KM 5,5 akan menemukan Pyramid Rest Area tersebut.
1. Antusias Mengenal Kisah Sejarah
Perasaan antusias untuk menikmati proses Merdeka Belajar mulai terlihat sejak pertama siswa dan guru pembimbing tiba di Museum. Antusiasme ini semakin terasa ketika sesi pertama kunjungan dimulai. Yaitu menonton film dokumentasi pendek di Ruang Teater.Â
Film tersebut menggambarkan proses terbentuknya Tanah Jawa di era Purbakala. Serta kehidupan manusia purba di Jawa sejak 2,5 juta tahun yang silam.Â
Persebaran manusia purba ke Nusantara diketahui berasal dari ras Proto Melayu (Yunan China) dan juga Deutro Melayu (Vietnam). Kedatangan melalui Jalur Laut itulah yang disebut Migrasi Besar Austronesia.Â
Nah, perkenalan Merdeka Belajar di ruang teater ini suatu cara memantik semangat dari pengunjung Museum. Terutama lewat tontonan film yang informatif bagi pengetahuan sejarah anak-anak. Sebagian besar anak sangat berminat pada cerita purbakala terutama manusia purba. Dari awalan ini saja mereka sudah merasakan antusiasme Merdeka Belajar secara entertainment. Sebuah film edukatif yang informasinya cukup mudah diterima.
2. Sharing Cerita Koleksi Bersama Pemandu
Museum History of Java memiliki beragam koleksi era purba, koleksi kerajaan Hindu-Buddha, koleksi kerajaan Mataram Hindu, hingga koleksi dari periode persebaran Islam di Tanah Jawa. Puncaknya ialah koleksi kerajaan Mataram Islam yang menjadi cikal-bakal Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.Â
Pemandu museum bisa jadi teman cerita bagi anak-anak pelajar. Sharing informasi tentang museum, mendengarkan alkisah seputar asal-mula benda koleksi, hingga bertanya apapun untuk dicatat atau direkam. Semua proses merdeka belajar di museum ini bisa dilakukan bersama pencerita atau story teller museum yang berpengetahun. Didukung pula oleh teknologi terkini salah satunya Augmented Reality.
3. Nonton Film 3D yang Mengesankan
Ruang 3D/4D dimiliki Museum History of Java supaya pengunjung anak-anak terhibur oleh film animasi Dinosaurus. Film animasi bisa dikatakan sebagai momen hiburan untuk program Merdeka Belajar Museum History of Java. Terutama film ini mengisahkan tentang seekor anak dinosaurus yang berusaha mengenal dunia purbakala yang penuh bahaya. Sementara sang ibu dinosaurus begitu menjaga keselamatan anaknya dari predator lain.
Artinya bahwa film animasi pun bisa menjadi sarana merdeka belajar yang inspiratif. Bahkan pencerminan kasih-sayang dalam keluarga.
4. Foto Ekspresif Dengan Properti Jawa
Merdeka belajar bisa juga dipahami sebagai bentuk ekspresi kebebasan dan kepercayaan diri selama bereksplorasi. Salah satunya dari kreativitas foto pribadi maupun bersama teman-teman. Di Museum History of Java momen tersebut dipersiapkan pada ruang diorama yang berisi background foto dan properti unik. Seluruhnya bernuansa tradisional jawa, petualangan, serta tradisi budaya dari Yogyakarta.Â
5. Permainan Ular Tangga
Aktivitas terakhir untuk eksplorasi merdeka belajar yaitu permainan ular tangga raksasa di ruang aula History of Java. Permainan ini bukan sekedar "Giant Snack Ledder" tanpa makna. Terdapat pembelajaran bahasa jawa disertai filosofi pewayangan. Anak-anak bisa bermain sembari meresapi pitutur jawa yang adiluhung.Â
Â
Rencanakan Tour Edukasi Museum History of Java, Yogyakarta
Museum History of Java terletak di Jalan Parangtritis KM 5,5 Sewon, Kabupaten Bantul. Tepatnya di dalam Rest Area, Pyramid Bantul. Jam berkunjung akan dimulai pukul 09.00 pagi hingga 18.00 sore hari. Pengunjung cukup membayar tiket seharga Rp. 35.000 per orang untuk wisatawan domestik. Sedangkan turis asing dikenai biaya Rp. 50.000.
Lalu bagaimana ketentuan tour edukasi Merdeka Belajar di Museum Peradaban Jawa ini? Nah pihak sekolah harus melakukan kontak atau reservasi terlebih dulu. Tour khusus kunjungan sekolah akan dijadwalkan sesuai kesepakatan bersama pengelola Museum History of Java di nomor kontak 087731385075 yang tercantum ini. Bahkan, sesuai dengan prioritas untuk mendukung program Merdeka Belajar, maka pastinya akan diterima potongan harga khusus bagi rombongan pelajar serta para guru pembina.
Yukk, tour edukasi ke Museum History of Java!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H