Sosok manusia purba di tanah Jawa punya berbagai cerita fantastis loh, bestie! Â Pastinya kamu pernah belajar di sekolah tentang Homo Sapien beserta saudara-saudaranya yang berusia ratusan ribu tahun silam.Â
Sempet kepikiran tidak buat jalan-jalan ke obyek wisata purbakala? Eitszz, jangan terburu-buru bilang boring banget yaa, bestie. Justru kamu bisa dapet pengalaman yang berbeda dari biasanya, lohh. Gak percaya?
Nah ada dua tempat wisata bertema purbakala di Yogyakarta yang mungkin jadi tujuan kamu di akhir pekan atau saat liburan nanti. Pertama yaitu Museum History of Java di Jalan Parangtritis KM 5,5, Sewon, Kabupaten Bantul. Â
Kemudian ada juga situs purba di Dusun Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.Â
MUSEUM HISTORY OF JAVA
Jika ditelusuri dari keterangan Museum History of Java ternyata bentuk bangunan tersebut punya arti budaya yang penuh makna khusus juga.Â
Piramida sama halnya "Gunungan" pada cerita pewayangan atau sebagai lambang kehidupan manusia untuk berserah diri pada sang Pencipta.
Nah kembali pada tema utama kita mengenai wisata Purbakala. Di Museum ini kamu bisa mulai mengenal sosok-sosok manusia purba yang kisahnya disajikan melalui narasi gambar dan film pendek.Â
Referensi dari Museum ini penting banget jika kamu hendal berlanjut menjelajah situs purbakala di Kabupaten Gunungkidul. Namanya situs Sokoliman.
Penasaran sama Museum History of Java dan juga Situs Purbakala Sokoliman? Langsung saja kita jelajah wisata Megalitikum Jogja!
Theater History Of Java : Kehidupan Manusia Purba di Tanah Jawa
Setelah membeli tiket seharga Rp. 35.000 / orang maka pengunjung akan dipandu oleh tour guide menuju pintu masuk Museum. Pilih kursi duduk di ruang Teater agar bisa nonton film berdurasi 7 menit di Teater Room yang adem.Â
Film  yang ditayangkan itu menceritakan sejarah terbentuknya pulau Jawa sejak 2,5 juta tahun silam. Terutama tentang kehidupan manusia purba yang masih primitif banget!Â
Ada beberapa manusia purba yang diperkenalkan pada ruang teater Museum History of Java. Diantaranya :
1. Meganthropus Palaeojavanicus
Beberapa ciri-cirinya seperti memiliki badan tegap dengan tonjolan di belakang kepala. Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang cukup menonjol. Memiliki bentuk rahang dan otot gigi yang kuat. Serta bertahan hidup dengan memakan tumbuhan.
2. Pithecantropus
Pithecantropus artinya manusia kera dan fosilnya tersebar mulai dari daerah Sangiran Jateng sampai Mojokerto. Nah, Pithecantropus Mojokertensis disebut jenis yang tertua. Â
Kata Pithecantrhropus erectus juga berasal dari bahasa Yunani yaitu Fithkos (kera), anhtropus (manusia), dan erectus (tegak). Jadi artinya Manusia Kera yang Berjalan Tegak. Tinggi badan sekiyat 165-170 dengan berat badan kurang dari 100 kg. Jenis makanan dari tumbuhan masih sangat sederhana.
3. Â Homo Sapien
Merupakan manusia purba yang paling cerdik dan bentuk fisiknya persis manusia sekarang. Homo sapiens di Jawa hidup pada masa Mesolithikum dimana mereka punya tempat tinggal yang menetap. Selain itu kegiatan sehari-hari adalah berburu dan menangkap ikan.
Situs Sokoliman
Setelah memperoleh banyak informasi dari Museum History Of Java langsung aja menjelajah Situs Sokoliman di daerah Gunungkidul. Situs Sokoliman merupakan situs kepurbakalaan dari masa budaya Megalitikum atau Batu Besar. Pada 1934 situs Soliman ditemukan oleh peneliti bernama J.L. Moens dan juga Van Der Hoop.Â
Selain ditemukan kubur batu dan kerangka manusia juga terdapat berbagai bentuk benda. Seperti manik-manik, gerabah, alat besi, benda perunggu, dan lain sebagainya. Tepatmya berada di tepian sungai Oya, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Saat eksplorasi kamu bisa melihat bentukan Menhir dan berbagai kebudayaan kuno dari nenek moyang purba. Seperti yang telah diinformasikan lewat Museum History of Java tadi.Â
Pastinya tujuan wisata bertemakan purbakala ini bisa jadi referensi yang terseru jika dijelajahi bersama teman-teman. Kamu juga bisa lanjut ke obyek lain seperti halnya Museum Sangiran di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen. Yuukkk, jadwalkan tripmu sesegera mungkin!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H