Mohon tunggu...
Stevan RiverLombo
Stevan RiverLombo Mohon Tunggu... Buruh - Petani

Bajalang-batulis-bacerita

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Orasi Orasi Politik yang Sama dari Tahun ke Tahun: Sebuah Tarian Ritual yang Membosankan dan Menjijikkan

29 Oktober 2024   11:57 Diperbarui: 29 Oktober 2024   12:15 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di setiap pergantian tahun, di setiap perhelatan politik yang menjanjikan perubahan, kita disuguhi tarian ritual yang sama.  Para juru kampanye, dengan wajah-wajah berbinar,  mengucapkan orasi yang  mirip  satu  sama  lain.  Kata-kata  manis,  janji  yang  mulus,  dan  gerakan  tangan  yang  dramatis  berpadu  menciptakan  suasana  yang  memabukkan.  Namun,  di  balik  kemeriahan  tersebut,  tersembunyi  kebenaran  yang  menyedihkan.

Orasi yang Telah Menjadi Ritual:

 Orasi politik  telah  berubah  menjadi  ritual  yang  membosankan  dan  menjijikkan.  Kata-kata  yang  diulang  berkali-kali  seperti  mantra,  mencoba  mengusik  emosi  rakyat  tanpa  menyentuh  akal  sehat.  Mereka  berjanji  akan  merubah  sistem,  meningkatkan  kesejahteraan,  dan  mewujudkan  keadilan,  namun  semuanya  berakhir  pada  omong  kosong. 

Mimpi Indah yang Tak Kunjung Tiba:

 Para  juru  kampanye  menawarkan  mimpi  indah  yang  tak  kunjung  tiba.  Mereka  menjanjikan  surga  di  atas  tanah,  namun  rakyat  hanya  mendapat  neraka  di  bumi.  Mereka  menyebarkan  ilusi  perubahan,  namun  semuanya  hanya  sekadar  pencitraan  yang  menjijikkan. 

Kekuatan Pencitraan yang Mematikan:

 Perhelatan  politik  kini  lebih  berfokus  pada  pencitraan  daripada  program.  Wajah  yang  tampan,  kata-kata  yang  halus,  dan  aksi  yang  menarik  mata  menjadi  modal  utama.  Mereka  memanfaatkan  kebodohan  rakyat  dengan  menyuguhkan  pertunjukan  yang  menarik  tanpa  memberikan  solusi  yang  berarti.

Menolak Dipacarkan dengan Janji-janji:

Sebagai  rakyat,  kita  harus  menolak  dipacarkan  dengan  janji-janji  manis  yang  hanya  bertujuan  untuk  menarik  simpati.  Kita  harus  lebih  kritis  dan  mencari  kebenaran  di  balik  kata-kata  yang  indah.  Jangan  percaya  pada  penampilan,  tapi  fokus  pada  program  yang  nyata  dan  realistis.

Menjadi Penggerak Perubahan:

Kita  harus  berani  melawan  keberatan  politik  yang  bersifat  ritual.  Jangan  biarkan  diri  kita  diperbudak  oleh  omong  kosong  dan  pencitraan.  Kita  harus  mencari  jalan  yang  lebih  bermakna  untuk  meraih  perubahan.  Mendorong  partisipasi  rakyat,  menumbuhkan  kepedulian  politik,  dan  membangun  gerakan  yang  kuat  merupakan  solusi  yang  lebih  bermakna  daripada  menunggu  perubahan  yang  tak  kunjung  tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun