Mohon tunggu...
Stevan RiverLombo
Stevan RiverLombo Mohon Tunggu... Buruh - Petani

Bajalang-batulis-bacerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Kelana"

5 Juli 2024   22:01 Diperbarui: 5 Juli 2024   22:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ruang-ruang hati yang tak terhingga

Kulihat Kelana, sang pengembara yang tak terkekang

Mata yang melihat dunia dengan keingintahuan tak terbatas

Langkah yang melangkah tanpa tujuan pasti, hanya menuju kebebasan

 

Kelingking malam menyapa Kelana dengan lembut

Bintang-bintang menyaksikan langkah-langkahnya yang penuh petualangan

Romantis dalam kebebasan, anarkis dalam kehendak hidupnya

Dia menari dengan angin, menyanyikan lagu kebebasan yang menggema

 

Kelana, sang pemimpi bebas

Membawa impian dan keinginan di pundaknya

Menatap langit dengan penuh harap, menari di antara debu dunia

Bebas dari belenggu, menyusuri jalan tak terjamah

 

Romantis dalam keberanian, anarkis dalam kebebasan

Kelana mencari makna hidupnya di tiap langkah

Tak terikat oleh kemanapun, tak terkungkung oleh siapapun

Dia adalah pahlawan dari kisahnya sendiri, pengarang dari takdirnya sendiri

 

Di pelukan malam, Kelana bercerita

Tentang petualangannya yang tak pernah berakhir

Tentang cinta yang ditemuinya di setiap sudut dunia

Tentang ketiadaan yang sebenarnya menjadi keberadaannya

 

Hidup ini adalah perjalanan Kelana

Romantis dan anarkis dalam setiap langkahnya

Dia adalah pelaut di lautan tanpa batas

Menuju tempat-tempat yang hanya dia yang tahu

 

Kelana, sang pengembara romantis dan anarkis

Di atas pelukan bumi yang memeluknya dengan lembut

Dia adalah pemimpin dari kebebasan abadi

Dan dalam langkah-langkahnya, dunia menjadi saksi yang setia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun