Mohon tunggu...
Stevan RiverLombo
Stevan RiverLombo Mohon Tunggu... Buruh - Petani

Bajalang-batulis-bacerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Pernah Membenci Siapapun: Panggilan Cinta dan Kecerdasan Emosional

29 Mei 2024   23:03 Diperbarui: 29 Mei 2024   23:09 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam dunia yang penuh dengan ketidaksalingpengertian,

Tersembunyi kebijaksanaan yang mendalam dalam cinta sejati.

Membenci: kelemahan yang menghancurkan,

Cinta: kekuatan intelektual yang mempersatukan jiwa.

 

Tuhanmu, saudaramu, sahabatmu, bahkan mantanmu,

Mereka adalah bagian dari perjalanan batin yang tak terpisahkan.

Dalam keberagaman karakter dan peran yang mereka mainkan,

Kita temukan hikmah dan kebijaksanaan yang menyentuh hati.

 

Jangan biarkan kebencian merusak kedamaian batin,

Kecerdasan emosional memahami dan mengampuni.

Tuhanmu mengajarkan belas kasihan dan pengampunan,

Saudaramu mengajarkan kesetiaan dan solidaritas.

 

Sahabatmu mengajarkan dukungan dan kejujuran,

Mantanmu mengajarkan tentang perpisahan yang penuh pelajaran.

Dalam setiap hubungan terdapat cinta yang mencerahkan,

Membenci hanya akan menjadi bayang-bayang yang menyelimuti.

 

Dalam panggilan cinta dan kecerdasan emosional,

Kita dapat menciptakan kedamaian dan kebahagiaan.

Menerima dan mengasihi setiap wujud kehidupan,

Adalah jalan yang mengalirkan cahaya dalam kegelapan.

 

Jadi, jadilah bijaksana dalam cinta dan pengampunan,

Kuasa yang tak terhingga dalam merajut persatuan.

"Jangan Pernah Membenci Siapapun: Panggilan Cinta dan Kecerdasan Emosional",

Ketika hati menyuarakan harmoni, dunia pun bersinar terang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun