Mohon tunggu...
Sterry Runtuwene
Sterry Runtuwene Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di SMK N 1 Suluun Tareran

Sterry Jerry K Runtuwene S.Kep,Ners S1 Keperawatan universitas pembangunan Indonesia Manado staf Pengajar Di SMK N 1 Suluun Tareran Bidang Study Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudut Pandang Kristen tentang Aborsi

16 Oktober 2021   10:15 Diperbarui: 16 Oktober 2021   10:15 13056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kis 17:25-29 ~ … dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.

Mzm 94:9 ~ Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakah tidak memandang?

Rom 8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Yes 45:9-12 ~ Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang kaubuat?” atau yang telah dibuatnya: “Engkau tidak punya tangan!” Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: “Apakah yang kauperanakkan?” dan kepada ibunya: “Apakah yang kaulahirkan?” Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel; “Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepadaKu mengenai anak-anakKu, atau memberi perintah kepadaKu mengenai yang dibuat tanganKu? Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tanganKulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.
4) Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak dibenarkan Tuhan.
Kej 19:36-38 ~ Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

Kej 50:20 ~ Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

5) Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun alasannya.
Yeh 16:20-21 ~ Bahkan, engkau mengambil anak-anakmu lelaki dan perempuan yang engkau lahirkan bagiKu dan mempersembahkannya kepada mereka menjadi makanan mereka. Apakah persundalanmu ini masih perkara enteng bahwa engkau menyembelih anak-anakKu dan menyerahkanNya kepada mereka dengan mempersembahkannya sebagai korban dalam api?

4). PELAKSANAAN ABORSI
Bila usia kandungan muda,maka aborsi lebih muda di lakukan.Makin besar usia kandungan,aborsi semakin sulit dan beresiko bagi ibu.Abortus untuk kehamilan sampai 12 minggu biasanya dilakukan dengan MR (Menstrual Regulation) yaitu dengan penyedotan.Lebih dahulu biasanya dengan meracuni dia,misalnya dengan cairan garam yang pekat.
v Pada kehamilan muda (di bawah 2 minggu)
Usia anak itu masih sangat kecil,anak yang masih sangat lembut langsung hancur berantakan waktu dihisap dan keluar sebagai cairan merah dengan gumpalan-gumpalan.
v Pada kehamilan selanjutnya
Biasanya anak itu dibunuh sekaligus dengan memotong-motongnya.Pelaku aborsi itu menusuk,meremukan dan merobek bagian yang bisa di capai lebih dahulu dalam keranjang sampah klinik-klinik abortus.Kita bisa melihat berbagai macam potongan badan si anak hasil kekejaman ini.Setiap kali secara membabibuta.
v Pada anak yang lebih besar
Biasanya proses memotong dan merobek lebih sulit,apalagi tulang-tulang dan kepalanya cukup keras.Pada usia ini,janin diberikan suntikan maut (dengan cairan garam) langsung ke dalam ketuban bayi.Dalam sehari,bayi itu tersiksa terbakar kulitnya,rusak pernafasannya lalu mati pelan-pelan.
v Pada anak yang sudah besar
Diatas 500 gram anak itu sebetulnya bisa hidup diluar kandungan.Anak itu di keluarka masih dalam keadaan hidup,kemudian dibunuh dengan sangat kejam.Biasanya,bayi yang baru lahir akan mendapatkan dekapan yang hangat dan penuh kasih sayang dan bisa menyusui dengan nikmat dalam perlindungan sang ibu yang penuh cinta kasih.Tetapi,kenyataannya sangat mengenaskan.Apalagi dengan cara-cara yang tidak berperasaan atau yang tidak berperi kemanusiaan.

Aborsi beresiko tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan sang ibu atau wanita.Tidak benar dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi dia “tidak merasakan apa-apa” dan langsung boleh pulang.Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita,terutama mereka-mereka yang sedang kebingungan yang tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi.
Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi :
1) Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
2) Resiko gangguan psikologis
Pada dasarnya,seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal sebagai berikut :
1) Kehilangan harga diri
2) Berteriak histeris
3) Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
4) Ingin melakukan bunuh dir
5) Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
6) Tidak bisa menikmati lagi hubungan seks
Selain hal-hal tersebut para pelaku aborsi (wanita) akan dipenuhi perasaan bersalah yang tidak akan hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun