Mohon tunggu...
Stephen Sanjaya Sentosa
Stephen Sanjaya Sentosa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta

IG: king_stephensanjaya01

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Pizza Hut Sebabkan Adanya Culture Jamming pada Masyarakat

29 Maret 2021   12:51 Diperbarui: 29 Maret 2021   13:26 1825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada presentasi media baru dan masyarakat yang pertama, presentasi tersebut membahas bagaimana sebuah Culture Jamming dapat mempengaruhi pemikiran masyarakat, seperti yang kita ketahui Culture Jamming sendiri merupakan protes masyarakat kepada perusahaan terhadap peraturan atau tindakan yang dilakukannya yang merugikan masyarakat, masyarakat melakukan protes dengan menggunakan grafiti, gambar-gambar dan hal-hal lain yang menyindir perusahaan tersebut untuk merubah pemikiran perusahaan terhadap apa yang ia lakukan. 

Penolakan yang dilakukan oleh masyarakat biasanya terhadap suatu merek produk atau hal-hal yang bersifat kebudayaan yang dapat menggeser atau menggantikan kebudayaan manusia setempat.

Jika menggunakan kata-kata yang lebih simple, Culture Jamming adalah bentuk makian atau umpatan yang dilakukan masyarakat dimana bentuk penolakan terhadap sesuatu yang merugikan mereka (Lievrouw,2011) Culture Jamming sendiri memiliki dua macam, diantaranya adalah online dan offline. 

Proses offline sendiri dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang bersifat tradisional, yaitu graffiti, spanduk-spanduk, brosur, gambar, billboard, dll. Sedangkan online dilakukan dengan media sosial, seperti Path, Instagram, Pinterest, Twitter, dan media online lainnya yang bersifat keteknologian.

Kegiatan ini dilakukan masyarakat atas rasa ketidakpuasaan yang dilakukan oleh perusahaan yang membuat keresahan bagi masyarakat, oleh karena itu masyarakat merubah brand untuk mengubah persepsi baru, dimana bertujuan untuk mengkritik produk tersebut, hal inilah yang dimaksudkan sebagai tindakan memaki, atau mengumpat atas produk atau brand yang meresahkan masyarakat tersebut. 

Kesimpulannya adalah bagaimana proses Culture Jamming yang dilakukan masyarakat atas suatu produk atau lainnya yang merubah kebiasaan atau kebudayaan setempat dan memberikan dampak buruk bagi masyarakat tersebut, sehingga masayarakat mengaspirasikan pendapatnya dengan melakukan 

Culture Jamming untuk mengkritik perusahaan yang memproduksi produk atau brand tersebut. Dalam pembahasan ini Culture Jamming seringkali dilakukan oleh masyarakat dengan memberikan suatu Meme. Apa itu Meme? Meme adalah musik, ide, slogan, symbol, fashion yang dapat ditularkan melalui tulisan, pengucapan, perabaan, dan cara-cara lain yang mudah ditiru, contohnya adalah simbol dua busur atau huruf kutip M besar, pada logo Mc Donalds, atau tanda centang pada logo Nike. 

Simbol-simbol tersebut mudah ditiru dan digunakan oleh para Culture Jammer sebagai parodi (dalam bahasa Inggris disebut Spoof Ads, atau Subvertizing). Salah satu contoh Meme yang berkaitan dengan kehidupan manusia di Indonesia yang akan saya ambil adalah bagaimana Pizza Hut diduga menggunakan bahan yang kadaluarsa dan disajikan kepada pelanggannya.

Sedikit latar belakang mengenai kasus Pizza Hut tersebut, salah satu pegawai perusahaan tersebut dimintai keterangan, bagaimana polisi menemukan rumor bahwa adanya penggunaan bahan yang kadaluarsa, yang dilakukan oleh perusaahn produksi makanan yang berasal dari Amerika tersebut. Ditemukan bahwa terdapat keterangan penambahan masa expired yang dilakukan secara manual tanpa adanya pemberitahuan ataupun persetujuan dari pihak yang berwajib.

Dokumen yang diperoleh tim investigasi BBC dan Tempo menunjukkan dilakukannya perpanjangan masa pakai bahan-bahan yang digunakan untuk Marugame Udon pada Pizza Hut Indonesia dan Pizza Hut Delivery. Dalam berkas berjudul Summary Extension Shelf life 2015-2016 dengan kop surat Sriboga Food Group itu dicantumkan, produk yang diperpanjang sendiri masa kedaluwarsanya itu antara lain produk berbahan daging seperti Veggie Chicken Sausage (sosis ayam dan sayuran), dan produk berbahan susu, Carbonara Sauce Mix (adonan saus karbonara).

Produk lain yang diperpanjang masa kedaluwarsanya adalah Puff Pastry (bahan pembuatan kue), Brownies Mix (adonan brownies), bahan marinade (Citrus Marinade), dan saus sate (Satay Sauce) dan saus XO (XO Sauce). Bahan-bahan makanan itu, berdasarkan berkas tersebut, diperpanjang masa kedaluwarsanya selama satu bulan, diperuntukkan bagi Pizza Hut dan Pizza Hut Delivery (PHD).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun