Kesan saya terhadap komunitas KOPHI Yogyakarta adalah dengan adanya kontribusi waktu dan tenaga dari para volunteernya. Volunterisme anggota selain dapat dimanifestasikan melalui kontribusi materiil dalam bentuk uang, juga dapat dimanifestasikan melalui kontribusi non-materiil seperti waktu dan tenaga.Â
Kontribusi waktu dan tenaga tentu sangat penting, mengingat beragam kegiatan atau program di KOPHI Yogyakarta tentu membutuhkan peran dan partisipasi aktif para anggotanya agar dapat terlaksana dengan baik. Dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi keterlibatan para volunteer sangatlah diperlukan. Saat mengikuti setiap kegiatan volunterisme di KOPHI Yogyakarta, tidak jarang mereka mengorbankan tenaga maupun waktu yang mereka miliki, terutama bagi anggota KOPHI Yogyakarta yang aktif berpartisipasi.
Seperti disampaikan oleh Yudho yang mengaku aktif sejak KOPHI Yoyakarta terbentuk hingga sekarang. Dia telah memberikan kontribusi cukup besar terhadap organisasi dalam hal waktu dan tenaganya. Saat KOPHI Yogyakarta baru terbentuk,Â
Dia menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk melakukan publikasi KOPHI Yogyakarta ke masyarakat luas dalam rangka rekruitmen anggota saat itu. Dia berkeliling-keliling universitas dan sekolah-sekolah untuk menempelkan poster.Â
Belum lagi dengan kegiatan lain yang dia ikuti dan menjadi tanggung jawabnya. Yudho menceritakan ketika KOPHI Yogyakarta sedang sibuk dengan padatnya program dan persiapan yang harus dilakukan, dia sampai harus mengorbankan waktu akademiknya. Dia berjuang ekstra keras, ditengah sedikitnya jumlah anggota yang bisa membantu, agar program KOPHI Yogyakarta tetap dapat terselenggara dengan baik. Waktu dan tenaganya banyak tersita.Â
Tugas ganda sering dia emban, mulai menyiapkan berbagai peralatan dan kebutuhan program, hingga menyebarkan undangan ke dinas-dinas. Apa yang dilakukan Yudho tersebut menunjukkan bahwa dia telah berperan banyak bagi pengembangan organisasi. Totalitas volunterisme Yudho di organisasi dimanifestasikan dari kontribusi waktu dan pengorbanan tenaga yang signifikan.
Kemudian ada volunteer lain di KOPHI Yogyakarta, Diani dan Shinta yang berada dalam satu divisi yaitu Litbang. Mereka juga banyak memberikan kontribusi waktu dan tenaga dalam kegiatan KOPHI Yogyakarta. Diani yang pernah menjadi penanggung jawab program yaitu Green Agent melakukan berbagai hal mulai dari koordinasi hingga eksekusi program tersebut.Â
Dia merasa perlu untuk lebih memprioritaskan KOPHI Yogyakarta, terkait dengan tanggung jawabnya di program tersebut. Begitu juga dengan Shinta yang mengungkapkan hal yang sama dengan Diani. Sejauh ini Diani dan Shinta mengaku banyak berkontribusi waktu dengan partisipasi mereka di program-program KOPHI Yogyakarta. Mereka masih meluangkan waktu untuk hadir meskipun jadwal kuliah mereka padat, baik itu dengan praktikum maupun kegiatan di organisasi lain.
Keterlibatan Rida dalam kegiatan volunterisme KOPHI Yogyakarta membuat dirinya lebih banyak menghabiskan waktu luang dan libur akhir pekan untuk kegiatan organisasi. Karena ini pula, dia jadi mengurangi porsi waktu untuk pulang dan bertemu keluarganya di Karanganyar saat akhir pekan. Rida bahkan juga terkadang tidak hadir dalam acara-acara keluarga, karena waktunya seringkali bertepatan dengan kegiatan-kegiatan organisasi.Â
Dia lebih memilih untuk memprioritaskan dan turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan organisasi. Sebisa mungkin dia mencoba untuk tidak melewatkan kegiatan-kegiatan yang ada. Bahkan jika terkadang dia benar-benar tidak bisa untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan suatu kegiatan, Rida tetap berusaha memberikan kontribusinya saat proses persiapan.
 Selaras dengan hal ini, salah satu volunteer yaitu Lalu memutuskan untuk mengurangi waktunya untuk berkumpul dengan teman-teman kampusnya. Lalu mengalihkan porsi waktu luang disela kegiatan akademiknya, guna berpartisipasi dan berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan KOPHI Yogyakarta.
Hampir sebagian besar pemuda yang menjadi anggota KOPHI Yogyakarta merupakan aktivis yang tidak hanya bergabung di satu organisasi saja, tetapi juga di organisasi lain baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Kondisi ini tentu membuat mereka memiliki kegiatan yang sangat padat yang seringkali membawa konsekuensi yaitu terbelahnya fokus mereka.Â
Namun, mereka sebisa mungkin meluangkan waktu yang ada untuk kegiatan KOPHI Yogyakarta. KOPHI Yogyakarta dalam hal ini tetap menjadi prioritas. Contohnya adalah Eka, Eka merupakan seorang volunteer KOPHI Yogyakarta yang juga merupakan aktivis di beberapa organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Meskipun Eka aktif dalam berbagai organisasi lain, Eka memberikan prioritas waktu yang lebih terhadap KOPHI Yogyakarta.
Ellsye pun demikian, ditengah-tengah masa bergabungnya di KOPHI Yogyakarta, Dia mengikuti sebuah organisasi lain yaitu Perhumas Muda. Itu merupakan sebuah organisasi intra kampus tentang bidang public relation. Ellsye dalam praktiknya justru tetap lebih banyak memberikan kontribusi waktu dan tenaga kepada KOPHI Yogyakarta, meskipun jurusan tersebut sangat terkait erat dengan bidang studinya. Dia lebih sering meluangkan waktu dan mengikuti kegiatan-kegiatan KOPHI Yogyakarta.Â
Dia juga lebih banyak memberikan kontribusi dalam proses persiapan seperti rapat-rapat dan proses pelaksanaan kegiatan KOPHI Yogyakarta. Ellsye menjelaskan dia lebih merasa nyaman dengan kegiatan volunterisme ini, dia juga merasa tenaganya benar-benar dibutuhkan dan diberdayakan di organisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H