Kidung Agung 8:6-7 Â berkata "Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Â Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina." Â
****
Kehidupan bersama dengan Allah mengingatkan kita bahwa Allah yang adalah Sumber Kasih memberikan cinta kasih dalam diri setiap orang. Cinta kasih yang menjadikan kita mengasihi Tuhan Yesus, mengasihi kaum keluarga, mengasihi pasangan hidup dan mengasihi saudara bersaudara dalam persekutuan atau dalam kemanusiaan.
****
Salomo berbicara tentang hubungan intim dalam relasi cinta kasih orang-orang muda. Kegairahan cinta kasih itu tidak terpadamkan dan tidak dapat ditukar dengan harta benda. Cinta kasih yang berasal kasih Allah atau nyala api Tuhan. Cinta kasih yang membuat wanita dan pria dapat merasakan kasih Tuhan dalam hubungan dengan orang lain. Cinta kasih yang membawa keduanya dalam kedewasaan secara jasmani dan rohani. Hubungan yang ada dihargai dan dihormati agar tidak terjerumus pada perbuatan yang memalukan diri sendiri dan keluarga.
****
Api cinta kasih itu tetap nyala untuk selamanya sebab kuasa Tuhan yang bekerja sehingga orang tidak lagi berbicara tentang kekurangan dan kelemahan tetapi berbicara tentang sukacita dan kegembiraan bersama sehingga mereka dapat menjalani tantangan dan pergumulan hidup dengan kekuatan cinta dan pertolongan Allah. Â Banyak pasangan yang berhasil menjaga nyala api cinta kasih mereka sehingga mereka tetap hidup bersama dalam perkawinan yang suci sampai maut memisahkan.
****
Puji syukur kepada Allah jika pada hari ini kedua keluarga Hukom-Manusiwa dan Picauly-Paul sudah mengetahui dan berpikir lebih lanjut soal hubungan kedua anak kekasih mereka: Vanca dan Cliff. Â Hubungan yang sudah dibangun sekian lama dan yang sekarang mengarah kepada keseriusan untuk masuk dalam perkawinan yang kudus. Kita percaya jika kehendak Tuhan yang terjadi maka semua yang direncanakan keluarga akan berhasil dan mendatangkan kebahagiaan bagi kedua anak kekasih dan terutama bagi kedua keluarga besar.
****
Kita bersyukur bahwa orang tua tidak memadamkan cinta kasih yang ada dalam diri Vanca dan Cliff sebab mereka percaya bahwa kasih Yesus yang mengikat kedua anak kekasih untuk menyatukan pikiran dan perasaan tetapi jiwa, roh dan tubuh dalam perkawinan suci yang tak terceraikan.Â
Kita diingatkan untuk senantiasa membawa hidup kita kepada Allah agar dikuduskan dan diperbaharui sehingga kata dan perbuatan kita menyenangkan hati Tuhan Allah.
****
Kita berdoa agar apa yang sudah mulai direncanakan tetap dalam perlindungan dan pimpinan Tuhan agar semua berakhir pada kebahagiaan dan damai sejahtera dalam hati banyak orang. Untuk itu biarlah setiap perkataan yang kita ucapkan disertai dengan kuasa Roh Kudus sehingga kita dapat berkata dengan lemah lembut, saling menghibur dan menguatkan. Kedua anak kekasih tetap menjaga hubungan yang sopan dan bertanggungjawab dan menghormati nama baik keluarga.
****
Kepada Cliff dan Vanca, hari bahagia itu akhirnya datang. Puji Tuhan betapa berkat Allah melimpah lewat cinta kasih dan pemeliharaan orang tua, keluarga dan saudara sepersekutuan.Â
Bersukacita untuk rencana yang indah dan jaga diri agar apa yang sudah direncanakan berhasil: menjadi suami-istri yang mengasihi Tuhan Yesus; keluarga Kristen yang jadi berkat.Â
Selalu berdoa dan  baca  Alkitab, jangan lupa beribadah dan giat melayani Tuhan. Semoga saudara berdoa, mewarisi segala yang baik dari orang tua dan keluarga yang mengasihimu. Tuhan Yesus memberkati Vanca dan Cliff serta kedua keluarga besar: Hukom-Manusiwa dan Picauly-Paul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H