Mohon tunggu...
Stephen Sihombing
Stephen Sihombing Mohon Tunggu... Pemuka Agama - mengabdi bagi kemanusian dengan keteladanan Yesus

mengembangkan narasi iman bagi kebahagiaan umat http://sgrsihombing.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Rukun Bawa Berkat

3 Maret 2019   12:41 Diperbarui: 3 Juli 2021   04:41 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mazmur 133 menggambarkan bagaimana kesatuan dalam hidup persaudaraan baik karena ikatan biologis dan kepercayaan (iman) mendatangkan kesejahteraan bagi mereka yang mengupayakannya dengan sungguh-sungguh.  

Kesejahteraan atau berkat Tuhan bukan sesuatu yang datang dari langit dengan sendirinya, tetapi diupayakan dalam kesadaran bahwa hubungan baik antar saudara menjadi utama dalam kehidupan sebagai umat yang percaya Tuhan.
***
Daud setelah kematian raja Saul, diperhadapkan dengan permusuhan antara pengikut Saul yang setia dan pengikut Daud yang telah menjadikan Daud sebagai Raja di Hebron. Dalam 2 Samuel 5:5 dikatakan: 

Baca juga : Gotong Royong Menciptakan Kerukunan dan Kebersamaan.

"Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda". 

Keadaan damai mulai tercipta setelah semua tua-tua Israel mengadakan kesepakatan dalam perjanjian untuk bersatu dalam kepemimpinan raja Daud.
***
Tiga hal yang dapat dipelajari dalam Mazmur Daud ini yaitu (1) kesucian hidup rukun, (2) kebaikan hidup rukun dan (3) berkat Tuhan bagi yang rukun.
Seringkali orang menganggap kerukunan sebagai hal biasa yang tidak ada sangkut pautnya dengan Tuhan. Kerukunan atau persaudaraan kasih adalah perkara suci; yang diibaratkan dengan minyak urapan yang turun dari atas kepala, lalu ke janggut dan ke leher jubah imam.
***
Persaudaraan yang rukun bukan soal kemauan manusia, tetapi kehendak Allah yang mestinya terjadi dalam kehidupan umat. Keluarga yang tidak rukun menciptakan konflik dalam keluarga dan meluas dalam kehidupan persekutuan. 

Baca juga : Membangun Kerukunan dalam Kehidupan Sehari-hari

Kerukunan buakn soal formalitas, tetapi soal perilaku iman yang mengerti bahwa Tuhan memandang persaudaraan kasih sebagai sesuatu yang baik dan indah.
***
Persaudaraan sebagai perkara yang baik dan indah. Nilai-nilai keutamaan yang berharga dalam hidup orang percaya. Senang melihat orang lain saling bertegur sapa, berbicara, tertawa bersama, bekerja bersama untuk banyak hal yang mereka pikirkan. 

Senang jika anak-anak yang dibesarkan dalam satu rumah terus saling mengasihi dan menolong ketika mereka menjadi besar dan menghadapi tantangan hidup. Gembira jika melihat saudaranya berhasil dan terus mendukung dengan doa dan bantuannya. Selalu membicarakan keberhasilan dan bukannya kekurangan apalagi kegagalannya.
***
Ketiga, persaudaraan yang rukun mendatangkan berkat Tuhan dengan sendirinya. Kita tahu bagaimana orang mengembangkan jaringan. Networking yang terbangun didasarkan kepercayaan yang sama dan menguntungkan semua pihak. 

Baca juga : Kerukunan Umat Beragama di Gria Jakarta

Tidak bisa saudara hanya mau hidup untung lalu yang lain rugi. Keuntungan yang sama; keberhasilan yang sama tanpa ada yang dirugikan dan dieksploitasi.
***
Tuhan memberkati mereka yang mau menolong dirinya sendiri untuk maju dan menolong orang lain berhasil. Kepercayaan dan kejujuran menjadi modal berharga yang memberikan kredibilitas bagi  seseorang atau persekutuan. Reputasi menjadi tak terbantahkan dan tidak mungkin hancur hanya karena fitnah atau hoaks murahan.
***
Dalam konteks kehiduapan bergereja maka kita diingatkan bahwa persaudaraan yang rukun merupakan hal yang baik dan indah bagi kehidupan anak-anak Tuhan. Tidak boleh orang mau dimengerti dan dia tidak mengerti kesenangan orang lain. 

Kadang-kadang karena sumbangannya, seseorang mau dihargai berlebihan dan dengan sesukanya berbicara tanpa menyadari omongannya menyakiti orang lain.
***
Sudah tidak pada tempatnya, jika hanya memikirkan kesenangan diri sendiri dan tidak peduli dengan hidup orang lain. Kita yang melayani Tuhan jauh semakin diberkati jika kita saling mengasihi sebab dengan demikian datang berkat Tuhan dari berbagai penjuru mata angin. Tuhan sendiri dapat memerintahkan berkatNya dari sorga atas kehidupan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun