Syair doa, ibu-ibu panjatkan
Demi dapat memberi kehangatan dan harapan bagi anaknya
Doa itu dikabulkan oleh kehadiran sang presiden
Yang terus merangkul, menjawab harap dengan teguh pendirian
Untuk Indonesia
Keringat bapak-bapak tanda perjuangan terkuras penuh
Bertukar dengan rupiah demi melanjutkan hidup
Ada tangan yg terulur membantu mereka.
Memberikan akses jalan, menegakkan hak mereka, memperluas lahan mereka.
Presiden kami, untuk Indonesia
Tangis terdengar dari orang-orang tak berdosa
Digeluti kelaparan, dinginnya malam, kehilangan rumah, tempat bernaung
Khawatir akan buah hatinya
Khawatir akan hari esok
Perhatian dari para petinggi mereka dambakan
Dan kaupun hadir dalam duka mereka
Menjalarkan semangat, bangkitkan harapan 'Indonesia' kami
Haru menggelitir dalam hati kecilku, saat menuliskannya
Mengenang dan merasakan setiap kehangatan dan bukti yang diberikan
Seharusnya sudah sejak awal presiden kami seperti ini
Dalam haru kutebarkan senyuman
Inilah pemimpin terhebatku
Bukan seperti pejabat diluar sana
Memanfaatkan kekuasaan untuk penindasan
Dusta menjadi hal biasa, korupsi bukan hal yang baru lagi
Tangis yang diperdengarkan masyarakat bagaikan dongeng ditelinga mereka
Kelicikan dipertotonkan dengan lakonan yang menyedihkan
Indonesia,
Nama yang mengguncangkan hatiku
Merenggut emosiku untuk terus mencintainya
Mencintai perbedaan yang membuatnya semakin indah dan bermakna
Menggema dalam batinku tuk terus memperjuangkan, mempertahankan, mengagumi dan membanggakanmu
Kurangkai kalimat atas kekagumanku pada presidenku
Juga kecintaanku terhadap Indonesia
Banyak harap bernaung dalam hati kami
Pandanglah itu dan wujudkan dengan cinta
Teladanmu, kami genggam
Teruslah memimpin negri ini
Doa kami untukmu, Joko Widodo
Karya Stephany Mone
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H