Mohon tunggu...
Politik

HAM dan Pelanggarannya di Indonesia

2 Desember 2018   11:57 Diperbarui: 2 Desember 2018   12:32 1747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Petrus memiliki sisi pro dan sisi kontra. Sisi pro dari petrus adalah tentu saja berkurangnya kejahatan di jalanan. Hal ini dikarenakan, pembuat kejahatan jalanan telah dibunuh oleh petrus itu sendiri. Akan tetapi, sisi kontra nya adalah pelanggaran HAM yang besar. Mereka yang dibunuh oleh petrus tentu saja memiliki hak untuk hidup. Akan tetapi  petrus mengambil hak tersebut dengan paksa. Meskipun mereka adalah pejahat, akan tetapi mereka tetap memiliki hak untuk hidup. Petrus memang memiliki tujuan yang sudah baik, akan tetapi cara pelaksanaanya masih salah.

Pelanggaran HAM yang paling sering terjadi sekarang ini adalah pembullyan. Pembullyan terhadap seorang pihak dapat mengakibatkan korban tidak merasa nyaman. Akan tetapi, pembullyan tidak selalu harus berbentuk fisik, namun dapat juga berupa verbal. Akan tetapi, hasil dari fisik dapat diobati, sedangkan bekas yang ditinggalkan oleh bullying berbentuk verbal permanen.

Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk  mengatasi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)? Salah satu  cara yang bisa dilakukan adalah penyadaran diri dalam masing masing Warga Negara Indonesia. Memang Hak Asasi Manusia sudah diajarkan dalam kelas kepada murid. Akan tetapi anak anak tersebut belum tentu dapat melakukan perbuatan mejunjung HAM dengan baik. Hal tersebut didukung peristiwa bullying antar teman mereka sendiri. Jika mereka benar benar memahami apa itu HAM, mereka akan sadar dengan sendiri nya bahwa tindakan yang dia lakukan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun