Mohon tunggu...
Stephanus Bala
Stephanus Bala Mohon Tunggu... -

Menyelesailan sekolah menengah di SMA Regina Pacis Bogor. Melanjitkan ke Fakultas Sastra UI pada tahun 1979, mulai mengajar pada tahun 1983 di sekolah menengah dan pada tahun 1985 mengajar di perguruan tingggi. Kini masih aktif mengajar bahasa Indonesia di Universitas Pelita Harapan dan di Universitas Multimedia Nusantara. Di samping mengelola ELNA Training Center, juga menjadi pengajar bahasa Inggris seperti, TOEFL, Business English, Writing Improvement Program.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

CINA – CHINA – TIONGHOA

14 September 2011   00:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:59 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CINA – CHINA – TIONGHOA

Mulanya biasa saja; sebuah kata yang dieja dengan “cina”. Lalu, muncul isu-isu politik. Sekelompok orang Indonesia memanfaatkan kata “cina” sebagai kata dengan konotasi negatif.Kata ini kemudian menetap dan mengendap dalam berbagai ingatan. Proses pemupukan berlangsung selama puluhan tahun.

Sebenarnya dalam bahasa lisan pengucapan “cina – china” sama saja. Beda sedikit tak apa. Ucapan ini kemudian dipaksakan harus menjadi /caina/. Apa lacur perbedaan mulai muncul dan mengundang tanya dan mengundang rasa. Timbul keinginan untuk membakukan ejaan “china” dan pelafalan /caina/. Walhasil, perasaan syak wasangka yang sudah sekian lama terkubur, kembali terkuak. Mengapa harus ada bentukan baru?

Memang kita harus berani bersikap dalam budaya berbahasa. Bergurulah ke negeri Cina dan sapalah orang-orang Tionghoa.

(Stephanus Bala)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun