Mohon tunggu...
Stephanie Rika Juwita
Stephanie Rika Juwita Mohon Tunggu... Mahasiswa - hola!

belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Persepsi Negatif dan Positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi

15 Juli 2021   19:45 Diperbarui: 15 Juli 2021   20:11 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saya adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Perkenalkan, saya Stephanie Rika Juwita yang akrab di panggil Rika. Disini saya akan sedikit bercerita dan memberikan persepsi saya mengenai teknologi informasi dan komunikasi pada masa kini, apakah menguntungkan atau malah jadi buntung?

Sekarang ini kehidupan manusia tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi yang berkembang begitu cepatnya. Keberadaan teknologi ini telah mempengaruhi setiap aspek dalam hidup saya dan juga lingkungan saya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata teknologi mengandung arti metode ilmiah untuk mencapai tujuan yang praktis, ilmu pengetahuan terapan atau bisa juga keseluruhan sarana untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan manusia dari berbagai aspek untuk keberlangsungan daan kenyamanan hidup manusia. Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), teknologi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis dalam kehidupan manusia atau pada perubahan dan manipulasi lingkungan manusia.

Taukah kamu, teknologi berasal dari kata technologia (bahasa Yunani) techno artinya 'keahlian' dan logia artinya 'pengetahuan'.Saat ini hampir semua populasi manusia bergantung pada sebuah teknologi, termasuk saya. Bahkan teknologi kini menjadi sebuah kebutuhan dasar bagi saya. Karena sudah masuk keberbagai aspek atau bidang, saya berikan contoh di bidang pertanian dengan teknologi bisa meningkatkan hasil panen. Orang tua saya adalah seorang petani, jika dulu saat membajak sawah orang tua saya menggunakan tenaga hewan seperti kerbau atau sapi, namun sekarang sudah memakai mesin. walaupu harga mesin tersebut sedikit mahal akan tetapi lebih efisien dari segi waktu dan tenaga, katanya. Menurut saya penemuan teknologi dengan banyak inovasi dan terobosan baru ini bersifat sederhana, namun ada juga yang rumit.

Jika dijabarkan lebih luas lagi teknologi mempunyai banyak macam seperti; teknologi informasi, teknologi komunikasi, teknologi industri, teknologi medis, dan lain sebagainya. Tapi kali ini saya akan lebih menekankan terdahulu mengenai teknologi informasi dan teknologi komunikasi.

Teknologi Informasi merupakan salah satu yang sangat berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi informasi ini memiliki peran dalam penyampaian informasi yang lebih cepat dan tepat dari sumber-sumber tertentu kepada si penerima informasi. Dilansir dari Wikipedia teknologi informasi atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan menyebarkan informasi. Teknologi informasi menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi adalah seperti komputer maupun laptop pribadi, telepon rumah, Televisi, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern atau yang lebih kita kenal dengan sebutan smartphone. Teknologi informasi menggunakan seperangkat hardware dan software untuk mengumpulkan data, menyimpan, mengolah, dan menyajikannya secara lebih cepat, tepat, dan akurat. Perangkat tersebut dapat mengirimkan informasi lebih lengkap dan bisa secara real time.

Terdengar menarik bukan? Dengan adanya teknologi Informasi ini jelas mempermudah kita untuk menerima dan mencari berbagai informasi kapanpun dan dianapun. Sangat menguntungkan di era ini. Saya dapat mengetahui kejadian yang terjadi di luar negri saat ini juga tanpa saya harus pergi ke luar negri, luas biasa! Saya juga merasakan dampak yang cukup menguntungkan dari adanya perkembangan teknologi informasi ini, mengingat saya yang masih berstatus sebagai mahasiswa. Saya menjadi sangat akrab dengan kecanggihan smartphone. Belajar dan berdiskusi dengan mudah melaui media online seperti aplikasi Zoom ini ada kaitannya dengan teknologi komunikasi yang akan saya bahas selanjutnya, berbelanja dengan mudah tanpa harus keluar rumah dengan aplikasi seperti Shopee, bahkan saya bisa memesan makanan hanya dengan aplikasi Grabfood dan Gofood. Semua ini bisa kita unduh hanya dalam satu smartphone. Di era ini juga saya tidak ketinggalan informasi viral dari aplikasi Tiktok dan Instagram. Saya juga memanfaatkan Intagram sebagai media untuk berjualan online, lumayan untuk mendapatkan uang jajan tambahan bagi mahasiswa seperti saya.

Sepenggal cerita saya sepertinya teknologi penyebaran informasi ini terdengar sangat menguntungkan dan menyenangkan, tidak juga. Disetiap sisi positif dari sebuah perkembangan teknologi pasti tak luput dari sisi negatifnya. Contohnya, dalam menggunakan suatu aplikasi (misal e-commerce), agar dapat menggunakan aplikasi tersebut, kita diwajibkan untuk melakukan beberapa registrasi dengan memasukkan data-data seperti alamat email, nomor telepon, alamat rumah, bahkan foto KTP. Secara otomatis pihak perusahan memiliki data-data atas seluruh penggunanya. Yang di kawatirkan adalah adanya suatu kasus kebocoran data. Biasanya kasus ini melibatkan sekelompok peretas, ada kasus yang merangkul beberapa peretas (hackers) dan diketahui berhasil memperoleh 1,2 juta data pengguna dari salah satu perusahaan e-commerce yang cukup terkenal di Indonesia, serta banyak kasus serupa lainnya pun terus bertambah.

Tidak hanya itu, ada satu dari sekian banyak media online yang cukup memberikan imbas yang besar bagi saya. Instagram, adalah sebuah aplikasi yang dapat mempermudah penggunanya untuk membagikan foto dan vidio secara real time atau kapanpun dan dimanapun. Dengan adanya fitur like dan comment ini sangat menarik banyak sekali pengguna aktif Instagram. Sosial media seperti ini sedikit demi sedikit menggerogoti psikis saya secara tidak langsung. Mengapa begitu? Karena tanpa disadari, sekarang setiap bangun pagi hal utama yang dicari pasti smartphone, melihat notifikasi sudah berapa like yang saya dapatkan dari postingan foto yang saya bagikan di Instagram, dan mencari tahu berita apa saja yang sudah saya lewatkan ketika saya tidur. Dari instagram saya juga dapat melihat kehidupan artis-artis dan salebgram dengan mudah. Kehidupan bahagia, mewah nan megah yang diperlihatkan menjadi candu tersendiri bagi saya untuk terus melihat dan mencontoh gaya hidupnya. Alhasil tingkat kepercayaan diri saya menurun, atau bisa juga dibilang insecure. keadaan dimana diri saya berusaha untuk menjadi "seperti mereka" adalah kesalahan paing fatal dalam diri saya. Karena memang sebenar setiap manusia sudah diberikan anugerah dan rezeki masing-masing dari Penciptanya. Namun terkadang diri sendiri seringkali meributkan hal yang bukan menjadi kebutuhan, hanya karena melihat kaum-kaum seebriti mengunggah tas baru yang bermerek tersebut membuat saya juga ingin ikutan membeli barang tersebut.

Tidak cukup sampai disitu, era ini sangat sulit membentengi diri dari informasi menyesatkan yang menguras pemikiran. Ada banyak sekali platform yang menyebarkan berita-berita kebohongan tanpa bukti alias Hoax. Berita bohon atau informasi yang dibuat berdasarkan karangan seseorang tanpa adanya kejelasan fakta ini saya rasa bertujuan untuk membuat masyarakat merasa bingung, sehingga ketika kita kita lengah, kebingungan yang tercipta ini akan dimanfaatkan oleh beberapa oknum. Sebagai contoh, di masa pandemic ini semua orang sedang berlomba untu menjaga diri dan keluarga dari virus Covid-19. Semua orang berbondong-bondong mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan menerapkan protokol kesehatan, hidup bersih, mengkonsumsi vitamin atau suplemen, juga mengkonsumsi susu. Namun sangat disayangkan ada oknum yang tega menyebarkan berita melaui group-group aplikasi Whats'app yang mengatakan bahwa "minum susu beruang bisa mnyembuhkan covid-19". Tentunya hal ini di bantah keras oleh salah satu dokter yang ditunjuk sebagai relawan Covid-19 di Indonesia yaitu Dr. Tirta. Dr. Tirta sendiri tidak membenarkan statement tersebut, melalui unggahan vidio di halaman Youtube-nya Dr. Tirta menjelaskan bahwa susu yang berlaber beruang tersebut sama dengan susu murn yang ada pasaran maupun susu Uht lainnya, belai juga menghimbau masyarakat agar tidak termakan oknum-oknum yang berusaha  membranding produknya dengan cara seperti ini, beliau juga menekankan masyarakat untuk jagan mudah percaya dengan berita yang menyebar di group-group Whats'App tapi percayalah kepada penelitian dan juga jurnal-jurnal dengan data yang valid.

Beralih ke teknologi komunikasi, sebenarnya teknologi informasi dan teknologi komunikasi bisa dikatakan sebagai satu kesatuan. Teknologi komunikasi  memang sering disandingkan dengan teknologi informasi. Memang, informasi dan komunikasi merupakan dua hal yang saling berkaitan.

Teknologi Komunikasi dimulai dari bentuk komunikasi yang sederhana sampai pada komunikasi elektronik. Perubahan yang terjadi dengan cepat di bidang komunikasi ini dapat disebut dengan revolusi komunikasi. Perubahan yang di dorong oleh adanya penemuan di bidang teknologi sangat menolong kendala dalam kegiatan berkomunikasi setiap manusia. Sekarang kesempatan berkomunikasi sudah terbuka lebar. Teknologi komunikasi memudahkan manusia dalam bertukar informasi satu sama lain secara lebih cepat dan mudah. Kebanyakan kita juga telah menggunakan teknologi komunikasi ini dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat berhubungan dengan seseorang atau kelompok orang tanpa diatasi oleh faktor waktu, jarak, dan jumlah. Dengan munculnya berbagai inovasi maka perkembangan komunikasi semakin pesat terutama yang dikembangkan oleh para ahli industrialis. Teknologi Komunikasi yang dimaksud disini adalah penggunaan teknologi sebagai media dalam komunikasi manusia. Sedikit berbeda dengan penjabaran mengenai teknologi informasi di atas, disini saya lebih menekankan ke tingkat perkembangan cara kita berkomunikasi satu sama lain.

Teknologi komunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Saya ingat dahulu kakek saya bercerita, orang mengirim pesan lewat pesan melalui sebuah surat yang di kirimkan melalui pos barulah dikirimkan ke alamat tujuan yang tertera. Sungguh sangat berbeda dengan  saat ini manusia  dengan mudah menggunakan smartphone dalam genggamannya untuk berkomunikasi. Hanya saja perlu bantuan sinyal dari satelit atau saat ini kita lebih akrab dengan istilah Wifi.

Pengaruh perkembangan teknologi komunikasi ini membawa banyak dampak bagi kehidupan manusia. Saya rasa perkembangan teknologi komunikasi ini mempermudah saya dalam berkomunikasi dengan orang tua, kerabat, teman, dosen, dan semua orang. Mempermudah saya mencari banyak relasi baru, mempertemukan saya dengan banya sekali orang hebat yang menginspirasi, menemukan banyak sekali patner kerja dan panter bisnis yang bisa menjadi aset di masa yang akan datang. Jika dilihat dari sisi kepemerintahan, perkembangan teknologi ini juga mempermudah pemerintah dala sosialisasi. Sebagai contoh sosialisasi mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tata cara penerapan protokol kesehatan, anjuran jam malam, dan lain sebagainya.

Tak lupa, apabila ada positif pasti ada juga sisi negatifnya. Yang pernah saya alami Perubahan yang paling terlihat dari sisi adanya internet yang terhubung ke smartphone membuat orang --orang disekitar saya cenderung memilih berkomunikasi melalui smartphone ketimbang datang langsung untuk bertemu secara tatap muka. Hal tersebut dapat mengurangi kualitas dari komunikasi tersebut. Selain itu, orang yang sudah kecanduan dengan internet cenderung lebih individualis, lebih suka menyendiri. Bahkan ketika sedang bertemu teman untuk makan bersama atau bahasa kerennya adalah "nongkrong" setelah makan semuanya sibuk dengan smartphonenya masing-masing.

Sungguh sangat disayangkan kualitas komunikasi yang terbuang sia-sia seperti ini. Teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah suati hal yang saling melengkapi, namun tidak lengkap apabila kita sebagai manusia tidak bisa menggunakannya dengan bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun