Mohon tunggu...
stephanie ongki
stephanie ongki Mohon Tunggu... -

you only live once

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Presiden, Rupiah Meningkat

22 Oktober 2014   06:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan pelantikan presiden baru jokowi,Posisi Rupiah pada penutupan perdagangan hari ini mampu mencatatkan kinerja positif. Seiring dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Meski begitu, rupiah belum mampu turun dari level Rp12.000 per USD.

Melansir Bloomberg Dollar Index, Senin (20/10), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) menguat 77,50 poin atau 0,64 persen ke Rp12.032 per USD. Hari ini Rupiah bergerak di kisaran Rp12.003-Rp12.088 per USD.

Abnalis Monex, Ariston Tjendra, mengatakan pasar keuangan tidak banyak memiliki market mover yang bisa menggerakkan pasar. Menurutnya, saat ini pasar masih mewaspadai isu pelambatan ekonomi yang bisa menghambat kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS).

“Isu ini berkembang pekan lalu, dan pekan ini pasar akan kembali mengonfirmasi isu ini lewat data-data ekonomi yang akan dirilis pekan ini,” jelas dia dalam risetnya.

Pada posisi kemarin nilai tukarrupiah berada pada Rp 11.778 per dollar AS atau menguat ketimbang posisi sehari sebelumnya yang berada pada Rp 11.822 per dollar AS (Kurs Tengah BI).

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, mengatakan terapresiasinya Yuan setelah pelaku pasar merespon positif stabilnya rilis inflasi di China turut berpengaruh pada kembali menghijaunya laju rupiah.

"Tidak hanya itu, kembali melemahnya Yen setelah rilis data consumer confidence Jepang dan tanggapan dari sebagian besar para pengamat terhadap pengajuan keberatan Pilpres yang dinilai tidak terlalu kuat turut menambah sentimen positif," katanya di Jakarta, Selasa (12/8/2014).

Pelaku pasar menilai lemahnya pengajuan gugatan oleh pasangan capres nomor satu Prabowo-Hatta tersebut berpotensi membuat Mahkamah Konstitusi tidak akan mengabulkan gugatan tersebut. Laju rupiah di atas level resisten Rp 11.758 per dollar AS.

Faktor Jokowi ini diperkirakan bakal kembali menguatkan mata uang Garuda. "Kembali hadirnya sentimen positif mampu mengeluarkan rupiah dari zona merah dan membuat laju rupiahterapresiasi sehingga diharapkan dapat berlanjut. Rp 11.739-11.712 (kurs tengah BI)," katanya.

Terkait#rupiah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun