New Media

Istilah media baru muncul untuk memberikan pengetahuan bahwa perkembangan teknolgi cukup pesat di dalam dunia media dan komunikasi yang terus terlihat berbeda.  Mulai dari fotografi, televisi, hingga telekomunikasi yang terus menerus mengalami perubahan teknologi atau institusional dan budaya. 

Berbeda dengan perubahan sosial dan budaya yang lebih luas setiap tahunnya.  Ada beberapa indikasi perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih luas dikaitkan dengan media baru:

• Pergeseran dari modenitas ke postmodernitas :Usaha yang diperebutkan, namun banyak digunakan untuk menandai perubahan mendalam dan struktural dalam masyarakat dan ekonomi.  Dalam hal estetika dan ekonomi, media baru biasanya dipandang sebagai penanda utama perubahan tersebut (Harvey, 1989).
• Intensifikasi proses globalisasi :Pembubaran negara-negara dan batasan nasional dalam hal perdagangan, organisasi perusahaan, kebiasaan dan budaya, identitas dan kepercayaan, di mana media baru dipandang sebagai elemen kontribusi (Featherstone, 1990).
• Pergantian era industri manufaktur ke era informasi 'pascaindustrial' di Barat :Pergeseran dalam pekerjaan, keterampilan, investasi dan keuntungan, dalam produksi barang-barang material ke industri jasa dan informasi 'yang banyak menggunakan media baru (Castells, 2000)
• Sebuah pelonggaran perintah geopolitik yang mapan dan terpusat : Melemahnya mekanisme kekuasaan dan kontrol dari pusat-pusat kolonial Barat, yang difasilitasi oleh jaringan media komunikasi baru yang tersebar, membatasi batas-batas.

            Media baru dilihat sebagai bagian dari perubahan (ada sebab dan akibat).  Dalam pengertian ini, kemunculan media baru sebagai fenomena perubahan zaman dan sebagai bagian dari perubahan sosial, teknologi, dan budaya yang lebih besar.  Singkatnya sebagai bagian dari budaya teknologi yang baru.