Mohon tunggu...
Stephanie Indra
Stephanie Indra Mohon Tunggu... -

Memulai menulis di blogger sejak SMP, mencoba berbagi apa yang telah saya alami & saya lihat sebagai masyarakat Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Adanya Konflik di Indonesia Terkadang Dikaitkan dengan Unsur "SARA"?

27 Maret 2012   10:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:24 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lagi dan lagi Indonesia sedang mengalami konflik tentang "Kenaikan BBM", namun mengapa terkadang adanya demo dikaitkan dengan unsur "SARA". Mungkin sebagian dari kalian ada yang mendapatkan "Broadcast Message(BM)" dengan unsur SARA. Pernahkah kalian bayangkan, menyebarkan BM ini akan membuat konflik selesai? Menurut saya, ini hanya membawa masalah dan mungkin semakin membuat jarak yang semakin jauh antara golongan satu dengan golongan lainnya. Kita tentu masih memegang semboyan "bhineka tunggal ika", kita bersyukur tentunya memiliki banyak SARA di Indonesia, dengan adanya SARA yang beraneka ragam ini,cobalah untuk bersatu menciptakan sesuatu yang indah bukan untuk dijadikan sesuatu masalah atau konflik.

Kita semua sama, Tuhan ciptakan kita mempunyai 2 mata,2 telinga,1 hidung,1 hati dan 1 jantung dan masih banyak lagi, namun, Tuhan menciptakan kita beraneka ragam dan mempunyai karakter yang berbeda. Tuhan memberikan kita tugas di bumi untuk saling mengasihi dan menerima kekurangan dan kelebihan sesama kita serta bagaimana cara kita menghadapi perbedaan yang ada.

So..Hidup damai dalam banyaknya perbedaan itu lebih mempunyai kebanggaan tersendiri dari pada konflik yang hanya membuat kita rugi..Karna segala sasuatu konflik yang dikaitkan dengan SARA itu hal yang sangat sensitive sehingga kitapun terkadang cepat terprofokasi ,INGAT ! Jangan mudah terprofokasi dengan hal-hal yang seperti itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun