Mohon tunggu...
Stephanie Audrey
Stephanie Audrey Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Gadjah Mada

Melukis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bersama SMAN 1 Kokap Membangun Generasi Muda Bebas Merkuri

24 Mei 2024   17:34 Diperbarui: 4 Juli 2024   22:15 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara foto bersama dengan anak-anak kelas X SMAN 1 Kokap dan Kepala Sekolah SMAN 1 Kokap, Ibu Florentina Nurwati

Yogyakarta (16/05/2024), SMAN 1 Kokap menyambut tamu mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai rangkaian dari acara Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Kokap, Kulon Progo. Acara dilaksanakan pada aula SMAN 1 Kokap dan dimulai pada pukul 09.00 dengan sambutan dari Bapak Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Kokap, Donald K., yang mengekspresikan kebahagiaan pihak sekolah dalam menerima mahasiswa-mahasiswi yang datang membawa ilmu yang tak tergantikan. Sambutan hangat dari SMAN 1 Kokap juga dibalas dengan penuh semangat dari perwakilan mahasiswa KKN, Stephanie Audrey yang mengekspresikan rasa syukur pada pihak sekolah yang sudah menerima mahasiswa KKN untuk kegiatan penyuluhan di sekolah. Acara ini sudah direncanakan dari satu bulan sebelumnya, namun akhirnya dilaksanakan setelah dilaksanakannya wisuda dari siswa-siswi kelas XII, dan penyuluhan KKN dijalankan oleh segenap murid kelas X SMAN 1 Kokap yang berjumlah empat puluh satu orang dengan beberapa guru pendamping.

Walau memotong waktu belajar-mengajar bagi murid SMAN 1 Kokap, murid kelas X SMAN 1 Kokap mendapatkan materi mengenai hal yang mungkin sering luput dan dilupakan banyak orang, merkuri. Materi pertama dipaparkan oleh Shalsadilla Nadya, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM yang mengajarkan siswa-siswi mengenai sejarah merkuri, sebuah elemen yang sering tak tampak namun dampaknya dapat dirasakan hingga generasi-generasi seterusnya. Nadya menjelaskan bahwa merkuri dulunya merupakan hal yang dipandang positif, bahkan digunakan sebagai obat. Merkuri juga dapat ditemukan dalam alat medis, alat elektronik dan juga penambangan emas skala kecil; hal-hal tersebut lama kelamaan menumpuk di alam dan juga sedikit demi sedikit dapat terkonsumsi manusia sehingga menimbulkan dampak negatif. Akibat dampak merkuri yang dahsyat, maka Indonesia meratifikasi proyek GOLD ISMIA, yang bertujuan mengurangi dan menghapus penggunaan merkuri dalam tambang, dengan desa Hargorejo dan Kalirejo yang termasuk di dalamnya. 

Materi kedua masih melanjutkan topik merkuri dan dampaknya dalam kehidupan manusia. Merkuri yang sering kali tidak terdeteksi akibat bentuknya yang tidak berbau dan tidak berwarna dalam bentuk gas, sering kali luput dari perhatian kita sehingga terhirup. Merkuri juga dapat mengalami bioakumulasi sehingga kadarnya sudah meningkat pada pangan yang kita konsumsi, terutama pada ikan air dalam. Merkuri dapat masuk melalui tubuh manusia melalui kontak langsung dan tidak langsung, termakan, maupun terhirup, dengan dampak yang variatif pada ginjal, otak, paru-paru dan dapat akhirnya menyebabkan kematian pada dosis tinggi. Merkuri juga dapat berdampak negatif pada janin apabila ibu yang sedang mengandung terpapar pada merkuri, sehingga materi ini relevan bagi pemuda-pemudi yang nantinya akan memiliki keturunan. Materi mengenai pengenalan merkuri dan dampaknya pada kesehatan manusia ini dibawakan oleh Beby Anggraini, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan.

Pemaparan materi dampak kesehatan dari paparan merkuri/dokpri
Pemaparan materi dampak kesehatan dari paparan merkuri/dokpri

Sebagai hiburan dan break time, diadakan kuiz berhadiah menggunakan Kahoot! dan HP siswa-siswi masing-masing. Terdapat sepuluh pertanyaan yang sudah dibuat dengan penuh perhitungan sehingga memastikan pemahaman penuh terhadap dua materi yang sudah dipaparkan yang dikurasi oleh Stephanie Audrey. Tiga siswa dengan poin tertinggi kemudian dipanggil ke depan Aula untuk menyampaikan nama, kesan-pesan dan menerima hadiah serta berfoto bersama mahasiswa KKN PPM UGM. Salah satu murid SMAN 1 Kokap mengutarakan pesannya untuk teman-teman angkatannya; "Lelah boleh, menyerah jangan."

Permainan kuis Kahoot! berhadiah
Permainan kuis Kahoot! berhadiah

Stephanie Audrey, mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan lainnya melanjutkan dengan penyuluhan kesehatan mental bagi remaja. Merkuri yang menumpuk pada tubuh, baik pada ibu yang sedang mengandung dan pada masyarakat yang rentan, dapat berpengaruh baik secara langsung pada kesehatan mental. Kesehatan mental remaja bukanlah topik yang sering diangkat ketika mendengar tentang kesehatan manusia, sehingga kesehatan mental sering kali dilupakan dan dianggap tidak sepenting kesehatan fisik. Hal ini berdampak pada penyakit mental yang underdiagnosed sehingga baru terdeteksi ketika sudah pada tahap yang berat. Mengingat angka penyakit mental di Yogyakarta, terutama pada Kulon Progo yang merupakan kabupaten dengan tingkat penyakit mental yang paling tinggi, diharapkan dengan diadakannya penyuluhan kesehatan mental dapat mengurangi stigma negatif masyarakat dan meningkatkan support sosial.

Penyampaian materi mengenai kesehatan mental remaja
Penyampaian materi mengenai kesehatan mental remaja

Setelah sesi materi, acara ditutup dengan makan makanan ringan yang disediakan mahasiswa KKN PPM UGM dan acara foto bersama dengan seluruh murid X SMAN 1 Kokap, guru-guru yang mendampingi, dan Kepala Sekolah serta Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Kokap. Akhir kata, Bapak Donald selaku Wakil Kepala sekolah mengucapkan "Acara yang disampaikan sudah sangat bagus dan informatif, dan diharapkan selanjutnya KKN UGM dapat memberikan penyuluhan lagi pada siswa-siswi di SMAN 1 Kokap."  

Acara foto bersama dengan anak-anak kelas X SMAN 1 Kokap dan Kepala Sekolah SMAN 1 Kokap, Ibu Florentina Nurwati
Acara foto bersama dengan anak-anak kelas X SMAN 1 Kokap dan Kepala Sekolah SMAN 1 Kokap, Ibu Florentina Nurwati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun