9. Kecerdasan Eksistensialis
Orang yang memiliki kecerdasan ini tidak puas dan menerima keberadaannya begitu saja. Ia mempertanyakan keberadaan manusia termasuk dirinya sendiri dan juga hakikat segala sesuatu. Ciri-cirinya tenang, menguasai diri dengan baik, suka berbicara pada diri sendiri, mampu menempatkan diri dalam berbagai situasi dan lingkungan.
Menurut Gardner setiap orang memiliki kesembilan kecerdasan tersebut, namun dengan tingkatan yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan rata-rata dari hampir kesemua kategori kecerdasan, ada yang memiliki keunggulan di beberapa kecerdasan dengan tingkat lebih tinggi. Kecerdasan tersebut juga dapat berkembang sesuai minat dan tujuan apabila distimulasi dengan cara yang tepat.
Banyak psikolog dan pendidik yang mengkritisi teori kecerdasan Howard Gardner. Kategori kecerdasan Gardner ini lebih sering ditekankan sebagai bakat, kepribadian dan kemampuan. Menurut saya sebagai pendidik, apapun predikatnya, pengkategorian ini membantu kita memahami siswa dengan lebih baik. Teori ini membantu kita menyadari bahwa kita tentunya tidak ingin menghasilkan manusia yang seragam. Bayangkan apabila di dunia ini hanya ada profesi dokter misalnya, tidak ada petani yang cakap dalam mengurus pangan, tidak ada pedagang yang mendistribusikan hasil pangan, tidak ada penegak hukum yang menjaga keteraturan negara, dan lain sebagainya.
Keseimbangan di dalam dunia ini terjaga karena keberagaman manusia itu sendiri, karena itu kita tidak seharusnya mengharapakan siswa kita menjadi serupa. Yang seharusnya kita lakukan dalam mendidik adalah melihat dengan jeli minat dan kecerdasan yang dimiliki anak-anak kita serta memberikan dukungan yang sesuai, sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H