Mohon tunggu...
Steven Rudy Palit
Steven Rudy Palit Mohon Tunggu... profesional -

Hamba Tuhan, (preaching the gospel) empati terhadap ketidak adilan, berjuang untuk kebenaran yang menuju kepada kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Dua Orang Kampung Mengubah Wajah Kota"

22 Agustus 2013   17:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:57 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai sekarang ini saya pribadi masih "terheran-heran"  dengan kiprah dua orang kampung (Jokowi-Ahok, red),  kenapa saya katakan orang kampung, secara dejure bahwa  mereka memang lahir dikampung dan sangat sering dicibir  oleh lawan-lawan politik mereka dengan sebutan seperti  itu, bahkanpun sampai saat ini saya yakin masih banyak  yang menganggap mereka orang kampung (sentimentil).

Dengan berkiprahnya mereka berdua dikanca "perkotaan"  (nasional, red) yang bermodalkan knowledge yang sangat  mumpuni, serta dibarengi dengan sifat mental mereka  yang tidak "kampungan" (include: kapabelitas, kredebilitas,  loyalitas, konsisten, etc...), membuat mereka mampu  bertarung di kota dan menjadikan mereka sebagai  pemenang, hasil dari banyaknya warga Kota Jakarta yang fall in love kepada mereka berdua, sehingga pilihanpun jatuh kepada Jokowi-Ahok, dan warga kotapun melegitimasi secara masif dan tidak bisa di utak-atik lagi... Banyak para petinggi atau penguasa-penguasa (notabene pernah menjabat dan masih aktif menjabat) tidak menerima dengan lapang dada (tidak ikhlas, red) dengan hasil yang ada dan masih bergumam "masak sih orang kampung ngalahin kita-kita..." searah ketika waktu masa election, semua nyaris meremehkan "kedua orang kampung ini", akan tetapi secara empiris kita lihat bersama apa yang terjadi, fakta membuktikan Jokowi-Ahok lah yang mengalahkan orang kota. Setelah kemeriahan pesta kemenangan usai, Jokowi-Ahok tidak terlalu lama larut dalam eforia pesta dan tidak terserang penyakit sindrom the winner, mereka berdua pun langsung action dengan produk unggulan mereka untuk merubah wajah Kota Jakarta. Terbukti baru satu tahun lebih masa kepemimpinan mereka berdua sudah begitu banyak wajah kota Jakarta di rubah. Bahkan sederet program mereka berdua untuk menuju kepada Jakarta Baru, sudah dan sementara berjalan dan yang sangat signifikan,  ada warga Jakarta yang tadinya apatis dan tidak tertib hukum dan sosial mulai bersinergi dengan "mega project" Jokowi-Ahok sehingga semakin muluslah jalan penjabaran dari program-program mereka berdua. Secara hasilnya lihatlah wajah kota Jakarta sekarang ini, walaupun secara komprehensif  belum mulus semuanya, tetapi paling tidak "jerawat-jerawat" yang ada sedikit demi sedikit tidak terlihat lagi, dan saya percaya mereka berdua Jokowi-Ahok akan selalu terus merubah wajah kota Jakarta, dengan menempuh segala tantangan berdasarkan konstitusi apapun pasti akan dilakukan untuk kebaikan dan perubahan kota Jakarta. Masih sangat panjang waktu bagi kedua orang kampung ini untuk berkiprah di kancah perkotaan (Kota Jakarta) dengan penuh semangat, pemberani, penuh kejujuran,  melawan arus, yang mereka dapatkan dikampung, dan mereka berusaha dengan gigih untuk "jangkitkan virus semangat kampung" ini di Kota Jakarta yang penuh dengan warna-warni glamoritas kekontrasan kota. Saya percaya pasti berhasil apa yang mereka Jokowi-Ahok perjuangkan dan kerjakan, karena Tuhan pasti selalu beserta dan membela hamba-NYA yang setia dan penuh dengan ketaatan melakukan perintah-NYA untuk suatu perubahan ke arah yang lebih baik. {} Salam Perubahan...!!!                                                                                                                                                                                 -SRP-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun