Perbandingan buah naga dari sebelum dan sesudah pandemi juga tidak ada perbedaan perawatannya juga sama cuma permintaan pasar yang sedikit naik. Permintaan pasar buah naga semakin naik karena masyarakat khususnya perkotaan membutuhkan buah lokal karena buah impor sedikit menurun disebabkan proses impor yang terganggu.Â
Harga buah naga dari dulu sama dimana berbanding terbalik dengan ketersediaan produk jika produk melimpah harga turun dan jika produk sedikit harga bisa naik jika harganya tinggi bisa menyentuh 15-20 ribu per kilo dan saat anjlok hanya berharga 1000-3000 per kilo maka dari itu petani buah naga memasang lampu pada lahannya agar bisa berbuah saat bukan musim panennya.
KESIMPULAN
Produksi buah naga minim perubaha setiap tahunnya bahkan disaat pandemi produksinya masih sama seperti sebelum pandemi dimana petani masih menggunakan metode perawatan yang sama dengan pemupukan, PHT, penyerbukan, dan lainnya. Harga penjualan buah naga setiap tahunnya juga hampir sama dimana berbanding terbalik dengan ketersediaan produk, saat panen raya harga turu dan saat produk sedikit harga tinggi harga buah naga saat tinggi menyentuh 15-20 ribu per kilo sedangkan saat anjlok hanya 1000-3000 per kilo.Â
Pembeda produksi buah naga di Banyuwangi dari sebelum pandemi ke sesudah pandemi adalah permintaan pasar dimana saat pandemi ini permintaan pasar dari buah naga meningkat karena impor yang menurun dan kementrian menyarankan mengonsumsi buah lokal untuk meningkatkan imun tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H