Mohon tunggu...
Abang Stenly
Abang Stenly Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Pemulung Kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi 16 Tahun CU Kasih Sejahtera: Matahari di Tengah Badai

15 Juni 2023   08:54 Diperbarui: 15 Juni 2023   09:30 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kehadiran CU Kasih Sejahtera selama enam belas tahun di Bumi Keuskupan Atambua, kita merasakan getaran kehidupan yang tak terduga. Kita belajar untuk menghargai setiap momen, setiap keberhasilan kecil yang mampu mengubah dunia. Dalam kesedihan yang kita rasakan, kita menemukan keberanian dan kekuatan untuk melangkah maju, dalam menemukan makna sejati dari hidup.

CU Kasih Sejahtera adalah harapan yang tak tergoyahkan, CU Kasih Sejahtera adalah panggilan kepada kita semua untuk menyebarkan cinta dan kasih. Dalam lantunan puisi derita dan kesedihan yang kita ungkapkan, kita menyadari bahwa takdir kita takkan pernah terlupakan. Kita adalah bagian dari cerita ini, kita adalah pilar yang membangun dan menjaga kehidupan.

Dalam kehadirannya, kita menemukan refleksi pahit dan puitis tentang kehidupan yang keras dan tidak adil. Tetapi di dalam kepedihan itu, kita menemukan sinar harapan yang memancar, kekuatan yang tak terhingga, dan kasih yang abadi. Dalam renungan, kita merangkul makna yang tersembunyi di balik setiap luka, dan kita menemukan arti sejati dari kehadiran CU Kasih Sejahtera di Bumi Keuskupan Atambua.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun