Mohon tunggu...
Hermanus Stenli Samangun
Hermanus Stenli Samangun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jika tak keberatan, ijinkan aku untuk mencintaimu tanpa harus ada kata dan suara. Aku akan menggambarkanmu lewat kata-kata, dan membuatmu jatuh ke dalam kalimat yang menjadikannya bermakna.

Nama : Hermanus Stenli Samangun TTL : Seira, 12 Mei 2001 Kuliah : Universitas Pattimura Ambon Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni Hobi : Main musik, dan Menulis Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syukur Paling Tulus

1 Oktober 2021   07:45 Diperbarui: 1 Oktober 2021   08:03 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hidup
aku menyimpan cinta
aku menyimpan rasa
aku menyimpan rindu yang tak sempat sarapan
pergi dengan harapan dan mencicipi makanan dengan tantangan
sekat-sekat yang terbentang dan menghalang agar aku tak dapat pulang
karena harus menafkahi hidup yang sedang jatuh dengan penuh ratapan

aku, selalu memikirkan cara untuk tetap hidup
berusaha untuk hidup
berjuang akan hidup untuk bertahan demi hidup
akankah hidup itu memikrkanku?
akankah dia merasakan perasaanku?aku selalu mencintai hidup untuk selalu hidup agar bisa menghidupi kehidupan yang sedang hidup

aku tak tahu!

aku di tekan oleh hidup
di tindas oleh hidup
di manfaatkan oleh hidup
di mainkan oleh hidup
akankah aku harus berjuang atas hidup?
tentu seperti itu!
doa-doa yang penuh dengan harapan
kata yang penuh dengan air mata yang berlinang dan jatuh di atas pangkuan-pangkuan syafaat
pengakuan yang penuh dengan tangisan
adakah syafaat yang tak dikabulkan?
ataukah sujudku yang belum sempat utuh?

aku berharap
doa-doaku tak sejauh syukurku saat ini
aku telah menemukan cara untuk tetap melawan hidup
memeluknya dalam doa
menikmati setiap syafaat yang di angkat
sejauh apapun aku melangkah
hanya Tuhan yang tahu
sejauh mana syukurku saat ini.

UOUS
1 Oktober 2021
#StenlySamangun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun